> >

Presiden Jokowi Gelar Pertemuan Bilateral dengan PM Kamboja

Kompas dunia | 25 April 2021, 14:29 WIB
PM Kamboja Hun Sen dan Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateral di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta, Sabtu (24/4/2021). (Sumber: Twitter Sekretariat Negara )

JAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen.

Pertemuan itu dilakukan seusai ASEAN Leaders’ Meeting pada Sabtu, 24 April 2015, di Multipurpose Room, Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi dan PM Kamboja bertukar pikiran mengenai bagaimana upaya untuk meningkatkan kerjasama bilateral antara kedua negara tersebut.

Ada 4 isu yang dibicarakan, pertama mengenai kerjasama di bidang kesehatan.

“Presiden menegaskan pentingya dukungan vaksin multilateral demi kesetaraan akses terhadap vaksin bagi semua negara. Presiden mengajak Kamboja untuk memperkuat kerjasama di bidang farmasi, obat-obatan dan peralatan kesehatan,” kata Retno, dikutip dari akun Sekretariat Negara, Minggu (25/4/2021).

Kedua, kerjasama untuk pemulihan ekonomi. Presiden mendorong upaya peningkatan volume perdagangan kedua negara dengan adanya jalur pengiriman langsung anatara kedua negara di mana yang sudah dijajaki oleh Pelindo II.

“Terkait investasi. Presiden Jokowi meminta dukungan agar perusahaan BUMN dan swasta Indonesia dapat menjadi mitra pembangunan dan investasi utama di Kamboja. Antara lain untuk sistem perkeretaapian dan pemenuhan kebutuhan gerbong kereta, pemabngunan pembangkit listrik tenaga apung, kebutuhan kapal tunda (tugboat), dan proyek infrastruktur di Kamboja oleh BUMN konstruksi di Indonesia,” lanjutnya.

Ketiga, kedua kepala negara ini membicarakan kerja sama pertahanan di mana Presiden Joko Widodo berpandangan bahwa kerja sama di bidang ini masih perlu ditingkatkan.

Beberapa di antaranya melalui perluasan kerja sama Army-to-Army talk serta mendorong peningkatan pendidikan dan latihan bersama personel militer kedua negara.

Terakhir, presiden menyampaikan perlunya sinergi antara Indonesia, Kamboja, dan Thailand. Di mana pada tahun 2022 mendatang, ketiga negara itu akan menjadi ketua di sejumlah organisasi.

Penulis : Baitur Rohman Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU