> >

Joe Biden Resmi Nyatakan Akui Genosida Armenia oleh Kesultanan Ottoman, Turki Menolak Keras

Kompas dunia | 25 April 2021, 04:12 WIB
Presiden AS, Joe Biden dan Ibu Negara, Jill Biden. (Sumber: AP Photo/Patrick Semansky)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden resmi menyatakan akui genosida Armenia yang dilakukan oleh Kesultanan Ottoman.

Biden pun menjadi Presiden AS pertama yang menyatakan pembunuhan massal pada 1915 hingga 1917 di masa Perang Dunia I itu sebagai genosida.

Pengakuan tersebut diungkapkan Biden di Gedung Putih, Washington, Sabtu (24/4/2021).

Baca Juga: Biden Hubungi Erdogan Sebelum Resmi Akui Genosida Armenia oleh Kesultanan Ottoman

“Kami mengingat semua yang tewas pada genosida Armenia di era Ottoman dan menunjukkan komitmen kami untuk menghindari kekejaman seperti itu agar tak terjadi lagi,” tuturnya dikutip dari BBC.

“Kami mengingatnya agar tetap waspada terhadap pengaruh korosif dari kebencian dalam segala bentuknya,” lanjut Biden.

Penerus Donald Trump itu mengingatkan bahwa pengakuan ini bukan untuk menyalahkan, namun demi memastikan hal yang sama tak terualng lagi.

Baca Juga: Sebut Genosida Rakyat Armenia Sebagai Kebohongan, Erdogan: Kami akan Terus Membela Kebenaran

Seorang pejabat dari Pemerintahan Biden mengungkapkan keputusan penggunaan kata genosida sebagai bentuk dari fokus AS terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).

Sebelumnya Trump mengungkapkan insiden tersebut tak dikategorikan sebagai genosida.

Baca Juga: Menara Bersejarah Dharahara Nepal Kembali Berdiri Usai Rekonstruksi Setelah Hancur karena Gempa 2015

Menurutnya itu adalah kekejaman massal terburuk yang pernah terjadi pada abad ke-20.

Pengakuan Biden tersebut membuat Turki langsung menyanggahnya.

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, menegaskan pihaknya secara keseluruhan menolak keputusan AS.

Baca Juga: Joe Biden akan Akui Genosida Armenia oleh Kesultanan Ottoman, Hubungan dengan Turki Bakal Memburuk

“Kami tak akan mengambil pelajaran dari orang lain mengenai sejarah kami,” cuitnya di Twitter.

Tak ayal, hal ini amat mungkin membuat hubungan kedua negara menjadi memburuk.

Pemerintahan AS sebelumnya berusaha untuk tak menggunakan istilah genosida demi tetap menjaga hubungan dengan Turki, yang merupakan sekutunya di NATO.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU