> >

Covid-19 Melonjak, PM Suga Umumkan Keadaan Darurat Tokyo, Osaka, Kyoto & Hyogo

Kompas dunia | 23 April 2021, 21:14 WIB
Suasana Tokyo di tengah melonjaknya pandemi Covid-19 (Sumber: Andy Lala/KompasTV)

Dari penghitungan infeksi baru Covid-19  secara nasional telah melebihi angka 5.000 kasus berturut-turut pada Jumat (23/4/2021). Osaka, mengalami wabah terburuk di negara itu. Terdapat lebih dari 1.000 kasus per harinya. Sementara Tokyo meningkat hingga 759 kasus dan Hyogo mencatat rekor 567 kasus perharinya.

Pakar kesehatan Jepang sebelumnya telah memperingatkan penyebaran varian Covid-19 yang sangat menular. Terutama jenis yang pertama kali terdeteksi di Inggris.

Panel Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang memperkirakan varian baru itu menyumbang sekitar 80 persen dari semua kasus di Osaka, Hyogo dan Tokyo.

Yasutoshi Nishimura, Menteri yang bertanggung jawab atas tanggapan Covid-19 mengatakan, Pemerintah telah meminta orang-orang untuk tinggal di rumah dan menahan diri dari acara yang tidak penting selama keadaan darurat.

Di sisi lain, ketegangan meningkat di rumah sakit. Prefektur Osaka dilaporkan tidak lagi memiliki tempat tidur rumah sakit untuk pasien Covid-19 yang sakit parah pada Kamis (22/3/2021).

Banyak kalangan menilai, Jepang tertinggal dari negara lain dalam peluncuran vaksin Covid-19. Dengan hanya sekitar 1 persen dari populasinya yang menerima setidaknya satu dosis dari dua suntikan Pfizer Inc.

Olimpiade & Paralimpiade Tokyo Tetap Akan Berlangsung

Penerapan keadaan darurat di 4 Prefektur tidak akan menghentikan rencana gelaran Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo. PM Suga memastikan deklarasi darurat untuk kali ketiga negara itu di masa kepemimpinannya tidak akan memengaruhi pementasan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo.

Ia menegaskan Pemerintah akan melanjutkan upaya untuk memastikan mereka para atlet aman dan terjamin.

Namun demikian, skeptisisme publik tetap tinggi. Sebanyak 39,2 persen responden dalam jajak pendapat Kyodo News bulan ini mengatakan, Olimpiade harus dibatalkan.

Sementara itu sebanyak 32,8 persen responden mengatakan, penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo harus dijadwalkan ulang. (Andy Lala)

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU