> >

Bulan Suci Ramadan, Raja Yordania Bebaskan 16 Pejabat yang Ditahan Terkait Tuduhan Konspirasi

Kompas dunia | 23 April 2021, 02:46 WIB
Raja Abdullah II dari Yordania saat memberikan pidato dalam pelantikan parlemen ke-19 di Amman, Yordania. Foto diambil pada 10 Desember 2020. (Sumber: Yousef Allan/The Royal Hashemite Court via AP, File)

“Sebagai seorang ayah dan saudara bagi seluruh rakyat Yordania, dan di bulan suci toleransi dan solidaritas ini, saat kita semua berharap bisa bersama dengan keluarga kita, saya meminta pihak berwenang terkait untuk mempertimbangkan mekanisme yang layak bagi mereka yang telah tersesat mengikuti hasutan agar bisa kembali ke keluarga mereka segera,” kata Raja Abdullah II dalam pernyataan istana seperti dikutip dari The Associated Press, Kamis (22/4/2021).

Ia menambahkan, jika “hasutan” itu tak dihentikan, “hal itu dapat menggiring negara ke arah yang sulit.”

Baca Juga: Raja Yordania Abdullah II dan Pangeran Hamzah Tampil Bersama untuk Pertama Kalinya di Depan Publik

Raja Abdullah II sebelumnya menyatakan bahwa Pangeran Hamzah berada di istana kediamannya di bawah perawatan sang raja. Pada pertengahan bulan ini, keduanya tampil bersama di depan publik untuk pertama kali sejak terjadi perselisihan.

Masih belum jelas apakah sang pangeran masih berada dalam tahanan rumah atau tidak.

Secara geografis, wilayah Yordania berbatasan dengan Arab Saudi, Irak, Suriah, Israel dan Tepi Barat yang diduduki Israel. (Sumber: www.cjpme.org)

Sengketa antara keduanya merupakan perseteruan publik di tingkat tertinggi kerajaan yang terbilang jarang terjadi. Yordania merupakan sekutu dekat negara Barat yang sejak lama dipandang sebagai benteng kestabilan di kawasan yang penuh gejolak di Timur Tengah.

Yordania berbatasan dengan Israel, Tepi Barat yang diduduki Israel, Suriah, Irak dan Arab Saudi.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU