> >

Amerika Serikat dan China Sepakat Bekerja Sama Atasi Krisis Perubahan Iklim

Kompas dunia | 18 April 2021, 17:38 WIB
Dalam foto yang disediakan oleh Kedutaan Besar AS di Seoul, utusan khusus AS untuk iklim John Kerry berbicara dalam pertemuan meja bundar dengan media di Seoul, Korea Selatan, Minggu, 18 April 2021 (Sumber: U.S. Embassy Seoul via AP)

SEOUL, KOMPAS.TV - Amerika Serikat dan China, dua penghasil polusi karbon terbesar di dunia, sepakat bekerja sama untuk menahan perubahan iklim dengan segera, hanya beberapa hari sebelum Presiden Joe Biden menjadi tuan rumah pertemuan virtual para pemimpin dunia untuk membahas masalah tersebut.

Kesepakatan itu dicapai oleh utusan khusus AS untuk iklim John Kerry dan mitranya dari China Xie Zhenhua selama dua hari pembicaraan di Shanghai pekan lalu, menurut pernyataan bersama.

Kedua negara "berkomitmen untuk bekerja sama satu sama lain dan dengan negara lain untuk mengatasi krisis iklim, yang harus ditangani dengan keseriusan dan urgensi yang dituntut," kata pernyataan itu.

China adalah penghasil emisi karbon terbesar di dunia, diikuti oleh Amerika Serikat. Kedua negara mengeluarkan hampir setengah dari asap bahan bakar fosil yang menghangatkan atmosfer planet.

Kerja sama mereka adalah kunci keberhasilan upaya global untuk mengekang perubahan iklim, tetapi hubungan terganggu karena adanya isu hak asasi manusia, perdagangan, dan klaim teritorial China ke Taiwan dan Laut China Selatan mengancam upaya tersebut.

Baca Juga: Ditemukan Alasan Kota Pertama Dunia Hancur 4.000 Tahun Lalu, Populasi Berlebih dan Perubahan Iklim

Kota pertama di dunia pada era Mesopotamia hancur karena populasi berlebihan dan perubahan iklim. (Sumber: Alamy)

Bertemu dengan wartawan di Seoul pada hari Minggu, Kerry mengatakan kedua negara sepakat tentang arah pembahasan perubahan iklim ke depannya.

Tetapi mantan Menlu AS itu berkata, "Saya belajar dalam diplomasi bahwa Anda tidak mengabaikan kata-kata, Anda melakukan tindakan. Kita semua perlu melihat apa yang terjadi."

Memerhatikan bahwa China adalah pengguna batu bara terbesar di dunia, Kerry mengatakan dia dan para pejabat China telah banyak berdiskusi tentang cara mempercepat transisi energi global.

“Saya tidak pernah menghindar untuk mengungkapkan pandangan kami yang dimiliki oleh banyak orang bahwa sangat penting untuk mengurangi batu bara, di mana saja,” katanya.

Biden mengundang 40 pemimpin dunia, termasuk Presiden China Xi Jinping, ke KTT 22-23 April.

AS dan negara-negara lain diharapkan mengumumkan target nasional yang lebih ambisius untuk mengurangi emisi karbon sebelum atau pada pertemuan tersebut, bersama dengan janji bantuan keuangan untuk upaya iklim oleh negara-negara yang kurang kaya.

Baca Juga: Amerika Serikat Resmi Kembali ke Traktat Perubahan Iklim Paris atau Paris Climate Accord

Seorang wanita menyaksikan gelombang besar Laut Mediterania, di Beirut, Lebanon, Rabu, 17 Februari 2021. Badai Joyce melanda Lebanon membawa curah hujan yang deras dan penurunan suhu yang tajam serta hujan salju terberat yang turun di Lebanon ini tahun. (Sumber: AP Photo/Hussein Malla)

Tidak jelas seberapa besar kunjungan Kerry ke China akan mempromosikan kerja sama AS-China dalam masalah iklim.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU