> >

Peneliti Australia Temukan Perangkat Sinar Matahari Untuk Atasi Krisis Air Bersih yang Efektif

Kompas dunia | 17 April 2021, 23:47 WIB
Berbeda dengan struktur dua dimensi yang digunakan oleh peneliti lain, peneliti dari University of Southern Australia mengembangkan evaporator tiga dimensi berbentuk sirip, mirip heatsink. (Sumber: University of Southern Australia)

CANBERRA, KOMPAS.TV - Tim peneliti dari Universitas Australia Selatan (University of South Australia/UniSA) pada Jumat (16/04/2021) mengumumkan berhasil menciptakan sebuah perangkat murah dan berkelanjutan (sustainable) untuk menghasilkan air minum bagi miliaran orang.

Haolan Xu, kepala tim penelitian itu, menuturkan perangkat struktur fototermal tersebut dapat menghasilkan air tawar dari air laut, air payau, atau air yang terkontaminasi melalui proses penguapan yang sangat efisien menggunakan sinar matahari, seperti dilansir Xinhua, Sabtu, (17/04/2021).

Dikatakan Xu, perangkat itu dapat menghasilkan jumlah air minum yang mencukupi untuk kebutuhan satu keluarga beranggota empat orang selama sehari dari sumber air seluas 1 meter persegi.

"Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perhatian dicurahkan pada penggunaan penguapan berbasis sinar matahari untuk menghasilkan air minum yang bersih. Namun, teknik-teknik sebelumnya terlalu tidak efisien untuk bisa digunakan secara praktis," tutur Xu dalam sebuah rilis media.

Baca Juga: Penelitian Terapi Sel Punca untuk Pasien Corona

Salah satu embung di Kabupaten Magetan yang mengering karena kemarau panjang pada tahun 2019. (Sumber: KOMPAS.COM/SUKOCO)

"Kami telah mengatasi ketidakefisienan tersebut, dan teknologi kami kini dapat menghasilkan air bersih yang cukup untuk mendukung beberapa kebutuhan praktis dengan biaya hanya sepersekian dari teknologi yang ada seperti osmosis terbalik (reverse osmosis)."

Xu memaparkan bahwa mereka mengekstraksi energi dari air curah selama proses penguapan berbasis sinar matahari tersebut dan menggunakannya dalam penguapan. Cara ini membantu pemrosesan air menjadi cukup efisien untuk dapat menghasilkan antara 10 hingga 20 liter air bersih per meter persegi setiap harinya.

Perangkat baru itu lebih unggul dibanding beberapa teknologi serupa karena lebih efisien, praktis, dan dibuat dari bahan-bahan berbiaya rendah dan berkelanjutan, lanjut Xu.

"Salah satu tujuan utama penelitian kami adalah agar nantinya dapat digunakan secara praktis, jadi bahan-bahan yang kami gunakan juga hanya dari toko perkakas atau supermarket," kata Xu.

Baca Juga: Mengenal Penemuan Newton, Apa Itu Gaya Gravitasi?

"Satu-satunya pengecualian adalah material fototermal. Tetapi bahkan untuk itu pun kami menggunakan proses yang sangat sederhana dan hemat biaya. Kemajuan nyata yang kami buat terletak pada rancangan sistem dan pengoptimalan koneksi energinya, bukan bahan-bahannya."

Lebih lanjut, Xu mengatakan karena perangkat tersebut sangat sederhana dan hampir tidak memerlukan perawatan, maka tidak dibutuhkan keahlian teknis khusus untuk mengoperasikannya dan biaya pemeliharaannya pun murah.

"Teknologi ini benar-benar berpotensi besar dalam memberikan solusi air bersih jangka panjang bagi orang-orang dan masyarakat yang tidak mampu mendapatkan opsi lainnya, dan dalam lingkungan seperti itulah solusi ini sangat dibutuhkan," imbuh Xu. 

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU