> >

Hormati Korban Penembakan Massal di Atlanta, Joe Biden Umumkan Pengibaran Bendera Setengah Tiang

Kompas dunia | 19 Maret 2021, 22:12 WIB
Jesus Estrella, dari Kennesaw, Georgia, Berdiri di luar Youngs Asian Massage pada hari Rabu, 17 Maret 2021, di Acworth, Ga., lokasi penembakan massal di Atlanta (Sumber: Curtis Compton/Atlanta Journal-Constitution via AP)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, pada Kamis (18/03/2021) mengeluarkan sebuah pengumuman yang memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang untuk menghormati para korban penembakan di wilayah Metropolitan Atlanta, seperti dilaporkan Xinhua, Jum'at, (19/03/2021). 

Menurut pengumuman tersebut, bendera AS akan dikibarkan setengah tiang di Gedung Putih, gedung federal lainnya, dan di pangkalan militer, serta kedutaan besar dan fasilitas lainnya di luar negeri.

Pengibaran bendera setengah tiang ini akan berlangsung hingga matahari terbenam pada 22 Maret, "sebagai penghormatan bagi para korban tindakan tidak masuk akal dari aksi kekerasan yang dilakukan pada 16 Maret 2021 di wilayah Metropolitan Atlanta."

Biden juga mengubah agenda perjalanannya ke Atlanta bersama Wakil Presiden AS Kamala Harris pada Jumat (19/03/2021) yang telah dijadwalkan sebelumnya.

Keduanya juga menunda "acara politik malam" dan memilih untuk menemui "para pemimpin Asia-Amerika guna membahas serangan dan ancaman yang sedang terjadi di masyarakat," papar Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Polisi Atlanta: Tersangka Penembakan Kemungkinan Idap "Kecanduan Seksual"

Bunga dan pesan dukungan ditampilkan di dekat gereja International Full Gospel Fellowship, Kamis, 18 Maret 2021, di Seattle. (Sumber: AP Photo/Ted S. Warren)

Perjalanan itu awalnya ditujukan untuk mengampanyekan rancangan undang-undang bantuan virus corona senilai 1,9 triliun dolar AS yang baru-baru ini ditandatangani oleh Biden menjadi undang-undang.

Delapan orang, enam di antaranya warga keturunan Asia dan dua warga kulit putih, tewas dalam tiga insiden penembakan di wilayah Atlanta.

Seorang tersangka yang diidentifikasi sebagai Robert Aaron Long (21) saat ini telah ditahan dan didakwa dengan tuduhan delapan pembunuhan dan satu aksi penyerangan brutal.

Serangan tersebut terjadi di tengah melonjaknya aksi kekerasan yang menargetkan komunitas Asia-Amerika selama pandemi virus corona.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU