> >

388.000 Nyawa Melayang Akibat Perang Saudara di Suriah yang Telah Berlangsung selama 10 Tahun

Kompas dunia | 15 Maret 2021, 01:00 WIB
Tentara Suriah saat bertarung melawan pemberontak. (Sumber: AP Photo)

Syrian Observatory for Human Rights juga mempunyai data yang menyebutkan setidaknya 16.000 orang meninggal di penjara dan pusat penahanan pemerintah sejak konflik meletus pada 2011.

Para korban tersebut dijebloskan ke penjara setelah penindasan brutal terhadap protes anti-pemerintah.

Kendati demikian, Syrian Observatory for Human Rights memperkirakan jumlah korban tewas yang sebenarnya bisa jadi lebih tinggi.

Baca Juga: Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Istri Positif Terinfeksi Covid-19

Dikarenakan, penghitungan lembaga tersebut tidak termasuk 88.000 orang yang diyakini telah meninggal karena penyiksaan di penjara.

Saat ini, pemerintah yang berpusat di Damaskus mengendalikan lebih dari 60 persen wilayah Suriah.

Wilayah tersebut berhasil dikontrol setelah memenangi serangkaian pertempuran yang didukung Rusia melawan para milisi dan pemberontak sejak 2015.

Ada beberapa wilayah yang masih sulit dijangkau pemerintah Suriah yakni Idlib, sepanjang wilayah perbatasan di utara Suriah, dan wilayah timur laut Suriah.

Baca Juga: Biden Beri Izin, Militer AS Gempur Suriah Melalui Serangan Udara 17 Orang Tewas

Idlib merupakan kantong pemberontak terakhir yang tersisa sedangkan wilayah perbatasan di utara Suriah telah dikuasai Turki.

Sementara itu, wilayah timur laut Suriah dikuasai oleh milisi Kurdi yang didukung oleh Amerika Serikat (AS).

Perang saudara yang terjadi juga memaksa lebih dari setengah populasi Suriah meninggalkan rumah mereka dan mencari suaka di berbagai negara terutama di Eropa.

Penulis : Rizky-L-Pratama

Sumber : Kompas TV


TERBARU