> >

Suster di Myanmar Ini Berlutut dan Memohon agar Polisi Berhenti Menembaki Demonstran, tapi...

Kompas dunia | 9 Maret 2021, 13:35 WIB
Suster Ann Roza Nu Thawng, seorang biarawati di Myitkyina, Myanmar, berlutut di hadapan sejumlah aparat yang juga ikut berlutut. Suster Ann Roza memohon kepada aparat Myanmar agar tak menembaki para pengunjuk rasa pada Senin, 8 Maret 2021. Namun, terdengar tembakan dengan dua orang dikonfirmasi tewas. (Sumber: MYITKYINA NEWS JOURNAL via Sky News)

MYITKYINA, KOMPAS.TV – Suster Ann Roza Nu Thawng yang sebelumnya pernah berlutut untuk melindungi demonstran dari aparat Myanmar, kembali melakukan aksi serupa untuk kedua kalinya.

Sebelumnya, biarawati itu menjadi perhatian dunia karena memohon sambil menangis agar polisi dan militer tak bertindak keras dengan menembaki pengunjuk rasa.

Insiden yang terjadi pada 28 Februari lalu di kota Myitkyina itu dijuluki sebagai “Momen Tiananmen di Myanmar”.

Baca Juga: Viral Suster Berlutut di Depan Polisi Myanmar, Disebut Simbol Pemimpin Gereja untuk Bela Demonstran

Aksi berlutut Suster Ann Roza Nu Thawng kembali diulanginya pada Senin pagi (8/3/2021) waktu setempat.

Melansir dari Kompas.com, dalam gambar yang dirilis Myitkyina News Journal, Suster Ann yang mengenakan jubah putih dan kerudung gelap terlihat berlutut dekat katedral.

Menariknya, dari gambar itu, aksinya tersebut juga diikuti oleh polisi Myanmar.

Awalnya, dia belum berlutut ketika sedang meminta polisi untuk tidak memukuli, menyiksa dan menahan demonstran.

Baca Juga: Suster Ann Siap Mati Demi Demonstran Myanmar: Tidak Ada yang Bisa Lindungi Warga

Kepada Sky News, Suster Ann berkata dia hanya ingin aparat Myanmar tidak bertindak brutal kepada demonstran karena mereka hanya ingin menyampaikan aspirasinya.

"Karena para pengunjuk rasa ini tidak melakukan hal yang jahat, mereka hanya meneriakkan slogan," kata dia.

Salah satu polisi kemudian berkata dan meminta Suster Ann untuk menjauh karena mereka harus melaksanakan tugasnya.

"Saya menjawab 'Tidak. Jika kalian ingin melakukannya, maka kalian harus melewati saya dahulu'," tegasnya.

Baca Juga: Tangisan Suster di Myanmar yang Berlutut Memohon kepada Polisi agar Demonstran Tidak Ditangkapi

Pihak berwenang tetap bergeming karena mereka harus membereskan barikade yang menutupi jalan. Beberapa saat kemudian, demonstran kembali datang.

Lalu pada sekitar pukul 12.00, polisi juga ikut kembali untuk bersiap menindak aksi.

Melihat hal itu, biarawati berusia 45 tahun itu memohon dengan kembali berlutut dan meminta agar mereka tak menyiksa massa.

Penulis : Rizky-L-Pratama

Sumber : Kompas TV


TERBARU