> >

Junta Militer Myanmar Kaget, Kudeta yang Dilakukan Banyak Ditentang

Kompas dunia | 4 Maret 2021, 17:40 WIB
Militer Myanmar mengatakan siap menahan sanksi dan isolasi setelah kudeta 1 Februari, kata Utusan Khusus PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener Rabu (3/3/2021) setelah berkomunikasi dengan pihak militer Myanmar, Tatmadaw. (Sumber: UN Photo/Loey Felipe)

NAYPYIDAW, KOMPAS.TV - Ternyata pihak junta militer Myanmar sebenarnya kaget kudeta yang dilakukan banyak yang menentang.

Hal itu diungkapkan oleh perwakilan PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener.

Schraner Burgener mengungkapkan bahwa pihak junta militer Myanmar mengaku tak takut dengan ancaman sanksi yang akan dikenakan kepada negaranya.

Baca Juga: Sri Lanka Beri Ijin Penggunaan Darurat Vaksin Sputnik V Rusia

Mereka bahkan siap jika akhirnya negara tersebut dikucilkan dari dunia internasional.

Schraner Burgener mengungkapkan saat ini strategi yang dilakukan kepada oleh junta militer adalah membuat partai berkuasa, Liga Nasional Demokrasi dilarang mengikuti pemilihan suara yang baru,

Dengan begitu militer bisa menang dan tetap bertahan dalam kekuasannya.

Baca Juga: Unjuk Rasa Kembali Terjadi di Seluruh Myanmar, Tak Gentar Oleh Pembunuhan 38 Pengunjuk Rasa Kemarin

“Pihak militer telah mengatakan rencana mereka kepada saya, mengancam masyarakat membuat penangkapan dan kemudian mayoritas orang akan merasa takut,” ujatnya dikutip dari Khon2.

Dengan begitu, militer akan kembali berkuasa dan masyarakat akan terbiasa dengan situasi tersebut dan kembali berbisnis seperti biasa.

Meski begitu, dia menegaskan keterkejutan pihak junta militer bahwa banyak yang menolak kudeta ini, khususnya yang dilakukan para orang muda.

“Saya pikir tentara merasa sangat terkejut karena hal itu belum berhasil, karena di masa lalu, pada 1988 dan 2007 serta 2008, selalu berhasil,” katanya menunjuk kepada kekerasan yang dilakukan militer Myanmar terhadap pihak berkuasa.

Baca Juga: Mengharukan, Tentara Angkatan Laut Thailand Selamatkan Empat Kucing dari Kapal yang Tenggelam

Saat ini, demonstrasi besar terus dilakukan rakyat Myanmar terhadap kudeta yang dilakukan pihak militer.

Korban jiwa dari pihak rakyat Myanmar pun sudah berjatuhan. Sedikitnya, 38 orang tewas oleh pihak pasukan keamanan, Kamis (4/3/2021) dari sejumlah kota di Myanmar.

Sementara itu, pada akhir pekan lalu, sebanyak 18 demonstran juga tewas dihajar tembakan dari petugas.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU