> >

Istri Polisi Mengaku Bersalah Siksa dan Biarkan Asisten Rumah Tangganya Kelaparan hingga Tewas

Kompas dunia | 25 Februari 2021, 16:23 WIB
Ilustrasi darah korban pembunuhan. (Sumber: Pixabay)

Murugayan bahkan dilaporkan membakar Piang dengan setrika baju yang panas dan dituduh telah “melemparnya seperti boneka kucing”.

Baca Juga: Laporkan Kematian Seorang Pengunjuk Rasa Akibat Aksi Brutal Polisi, Jurnalis Belarusia Disidang

Piang bahkan sering kali hanya makan irisan roti yang direndam dalam air, makanan dingin dari lemari es atau nasi.

Dia bahkan kehilangan 15 kg, sekitar 38 persen dari berat tubuhnya dalam waktu 14 bulan.

Baca Juga: Mencium Wanita yang Harusnya Ditilang karena Langgar Aturan Covid-19, Polisi Ini Dihukum

Piang akhirnya tewas pada Juli 2016 setelah disiksa Murugayan dan ibunya. Berdasarkan otopsi, Piang tewas karena kurangnya oksigen ke otak, setelah berulang kali dicekik.

Jaksa Penuntut pun meminta Murugayan dihukum seumur, sedangkan pengacaranya meminta pengurangan hukuman.

Hal itu dikarenakan Murugayan tengah depresi saat itu dan didiagnosis gangguan kepribadian obesesif kompulsif.

Baca Juga: Korea Utara Ternyata Perbudak Tawanan Perang Korsel dan Keturunannya di Pertambangan Batu Bara

Sementara itu ibunya dan sang suami, Kelvin Chelvam juga menghadapi sejumlah tuntutan.

Chelvam bahkan sudah dihukum oleh pihak kepolisian pada 2016 lalu.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU