> >

Penelitian Inggris Membawa Harapan Baru: Vaksin Mengurangi Pasien Rawat Inap Secara Drastis

Kompas dunia | 23 Februari 2021, 13:10 WIB
Vaksin Pfizer - BioNTech untuk melawan Covid-19. (Sumber: AP Photo / Frank Augstein)

Badan tersebut mengatakan masih memantau dampak vaksin AstraZeneca. Tetapi sinyal awal dalam data menunjukkan bahwa vaksin itu memberikan tingkat perlindungan yang baik dari dosis pertama.

Regulator Inggris mengizinkan penggunaan vaksin AstraZeneca pada 30 Desember secara luas, hampir satu bulan setelah mereka menyetujui vaksin Pfizer.

Studi ini dilakukan oleh para ilmuwan di Universitas Edinburgh, Universitas Strathclyde dan Badan Kesehatan Masyarakat Skotlandia.

Penemuan awal didasarkan pada perbandingan antara orang-orang yang telah menerima satu dosis vaksin dan mereka yang belum divaksin. Data dikumpulkan antara 8 Desember dan 15 Februari, yaitu periode ketika 21% populasi Skotlandia menerima suntikan vaksin pertama.

Baca Juga: Pemerintah Akan Kaji Ulang Vaksin Pfizer

“Hasil ini sangat menggembirakan dan telah memberi kami alasan yang bagus untuk optimis di masa depan, '' kata Profesor Aziz Sheikh, direktur Institut Usher Universitas Edinburgh.

“Kami sekarang memiliki bukti nasional - di seluruh negara - bahwa vaksinasi memberikan perlindungan terhadap rawat inap Covid-19,” ujarnya.

“Sekitar 650.000 orang di Skotlandia menerima vaksin Pfizer selama masa studi dan 490.000 mendapat suntikan AstraZeneca,” kata Institut Usher. Karena data rawat inap dikumpulkan 28 hari setelah vaksinasi, data penerimaan rumah sakit berasal dari 220.000 orang yang menerima vaksin Pfizer dan 45.000 yang mendapat suntikan AstraZeneca.

Pakar luar mengatakan meski penelitian di Skotlandia menunjukkan hasil yang menggembirakan, namun hasil penelitian ini harus ditafsirkan dengan hati-hati karena sifat studi yang observasional.

Stephen Evans, profesor farmakoepidemiologi di London School of Hygiene & Tropical Medicine, mendesak mereka yang membuat keputusan politik tentang pandemi untuk berhati-hati.

Baca Juga: Singapura Setujui Penggunaan Vaksin Pfizer Untuk Atasi Pandemi Covid-19

“Euforia, terutama dari sumber-sumber politik yang tidak memahami ketidakpastian nilai-nilai numerik, sebaiknya tidak menyebabkan pengambilan keputusan yang terlalu dini, '' katanya,“ Optimisme yang hati-hati dibenarkan,” tambah Evans.

Awal bulan ini, Israel juga melaporkan hasil yang menggembirakan dari orang-orang yang menerima vaksin Pfizer. Enam minggu setelah vaksinasi dimulai untuk orang yang berusia di atas 60 tahun, ada penurunan 41% pada infeksi Covid-19 yang dikonfirmasi dan penurunan 31% dalam rawat inap, menurut Kementerian Kesehatan negara itu.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU