> >

Facebook Blokir dan Hapus Akun Militer Myanmar, True News Information Team

Kompas dunia | 21 Februari 2021, 12:37 WIB
Logo Facebook. Facebook pada Minggu (21/02/2021) menghapus halaman utama militer Myanmar berdasarkan standar larangan hasutan kekerasan, kata Facebook sehari setelah dua pengunjuk rasa tewas setelah polisi melepaskan tembakan ke arah pengunjuk rasa yang menentang kudeta 1 Februari, seperti dilansir Straits Times, Minggu (21/02/2021) (Sumber: AP Photo)

SAN FRANCISCO, KOMPAS.TV - Facebook pada Minggu (21/02/2021) menghapus halaman utama militer Myanmar berdasarkan standar larangan hasutan kekerasan, kata Facebook sehari setelah dua pengunjuk rasa tewas setelah polisi melepaskan tembakan ke arah pengunjuk rasa yang menentang kudeta 1 Februari, seperti dilansir Straits Times, Minggu (21/02/2021)

"Sejalan dengan kebijakan global kami, kami telah menghapus Halaman True News Information Team milik Tatmadaw, atau militer Myanmar, dari Facebook karena pelanggaran berulang terhadap standar komunitas kami yang melarang hasutan kekerasan dan mengkoordinasikan tindakan yang merugikan," kata seorang perwakilan Facebook dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Lagi, Dua Pengunjuk Rasa di Myanmar Ditembak Mati Polisi

Polisi Myanmar merangsek maju mengejar para demonstran saat berupaya membubarkan aksi massa di Mandalay, Myanmar, Sabtu (20/2). (Sumber: AP Photo)

Militer Myanmar dikenal sebagai Tatmadaw. Halaman True News Information Team-nya tidak lagi tersedia di Facebook pada hari Minggu.

Juru bicara militer tidak menanggapi panggilan telepon Reuters untuk meminta komentar.

Dua orang tewas di Mandalay, kota terbesar kedua Myanmar pada hari Sabtu ketika polisi dan tentara menembaki para pengunjuk rasa yang menentang penggulingan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.

Kemarin adalah hari paling berdarah selama lebih dari dua minggu unjuk rasa.

Baca Juga: Demonstran Wanita yang Ditembak oleh Polisi Myanmar di Kepala Akhirnya Meninggal

Facebook dalam beberapa tahun terakhir terlibat dengan aktivis hak-hak sipil dan partai politik demokratis di Myanmar, serta memposisikan diri berseberangan melawan militer Myanmar, usai beberapa waktu terakhir mendapat kecaman internasional karena gagal membendung kampanye kebencian yang bertaburan secara online di Facebook.

Pada tahun 2018, Facebook memblokir panglima militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing dan 19 perwira tinggi senior serta organisasi militer lainnya, serta menghapus ratusan halaman dan akun yang dijalankan oleh anggota militer untuk perilaku karena memposting sesuatu yang tidak autentik namun terkoordinasi.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU