> >

Kasus Baru Ketiga Ebola Terjadi di Republik Demokratik Kongo

Kompas dunia | 13 Februari 2021, 20:44 WIB
Seorang tenaga kesehatan memeriksa area karantina Rumah Sakit Matanda di Butembo, di mana kasus pertama Ebola meninggal, di provinsi Kivu Utara Kongo Kamis, 11 Februari 2021. Kasus ketiga kematian Ebola telah tercatat di Kongo Utara. Provinsi Kivu setelah seorang wanita berusia 22 tahun meninggal Rabu, menurut pejabat setempat (Sumber: AP Photo/Al-hadji Kudra Maliro)

KINSHASA, KOMPAS.TV - Kasus baru ketiga Ebola dikonfirmasi di Provinsi Kivu Utara di Republik Demokratik (RD) Kongo, kata seorang pejabat bidang kesehatan setempat pada Jumat (12/02/2021).

Seperti dilansir Xinhua, Sabtu, (13/02/2021), pasien terbaru tersebut adalah seorang perempuan berusia 22 tahun yang berkaitan dengan kasus pertama kini telah meninggal.

Dia dirawat di pusat perawatan Katwa di pinggiran Butembo, sebuah kota di Kivu Utara, kata Eugene Nzanzu, menteri kesehatan provinsi tersebut.

Sumber dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tim tambahan telah dikerahkan ke lokasi di Butembo untuk mendukung upaya lokal dalam melakukan pelacakan kontak sebagai persiapan vaksinasi.

Baca Juga: Covid-19 Belum Usai, Ebola Kembali Mewabah di Kongo

Sejak pengumuman kasus pertama pada Minggu (7/2), hampir 200 kontak telah diidentifikasi di area-area kesehatan yang terdampak.

Mayoritas kontak adalah anggota keluarga yang menemani dua korban pertama ke rumah sakit dan kemudian berpartisipasi dalam prosesi pemakaman yang tidak aman, menurut pihak otoritas kesehatan.

Sampel yang diambil dari kasus pertama masih diproses di laboratorium utama Institut Nasional untuk Penelitian Biomedis Kinshasa untuk pengurutan genom guna mengidentifikasi galur Ebola dan menentukan kaitannya dengan epidemi sebelumnya.

Pihak otoritas harus memutuskan apakah akan mengumumkan wabah terbaru ini sebagai epidemi baru atau tidak, berdasarkan hasil pengurutan genomnya.

Provinsi Kivu Utara terdampak parah oleh epidemi ke-10 tersebut, yang berlangsung hampir dua tahun sebelum dinyatakan berakhir pada Juni lalu. Epidemi tersebut menjangkiti lebih dari 3.460 orang dan menewaskan 2.280 di antaranya.  Selesai

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU