> >

Bersejarah! Wahana Luar Angkasa Arab Pertama Berhasil Memasuki Orbit Planet Mars

Kompas dunia | 10 Februari 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi 1 Juni 2020 yang disediakan oleh Mohammed Bin Rashid Space Center ini menggambarkan wahana luar angkasa Amal milik Uni Emirat Arab. (Sumber: Alexander McNabb/MBRSC)

DUBAI, KOMPAS.TV — Wahana luar angkasa Uni Emirat Arab mulai memasuki orbit planet Mars hari Selasa, (09/02/2021), dalam sebuah pencapaian bersejarah misi antara planet yang dipimpin dunia Arab.

Seperti dikutip Associated Press hari Rabu, (09/02/2021), kendali darat Pusat Luar Angkasa Uni Emirat Arab meledak dalam kegembiraan saat kabar itu datang, yaitu saat Amal yang dalam bahasa Arab berarti ‘Harapan’, berhasil tiba di titik yang direncanakan setelah terbang sejauh 300 juta mil selama tujuh bulan.

Saat ini wahana Amal mulai mengitar planet Mars untuk mengambil data atmosfir planet itu.

Wahana itu sebelum memasuki orbit planet Mars melakukan beberapa manuver rumit, yaitu memperlambat laju wahana dengan menyalakan mesin roket selama 27 menit agar kecepatannya cukup untuk diambil alih oleh gravitasi planet Mars.

Ada kira-kira 11 menit seluruh personil di pusat kendali merasa harap-harap cemas sebelum sinyal itu muncul di bumi, memberi kabar wahana itu berhasil memasuki putaran gravitasi Mars.  

Kekhawatiran cukup tinggi beberapa tahun terakhir, karena planet Mars menjadi kuburan berbagai misi luar angkasa banyak negara.

Baca Juga: Untuk Bersihkan Sampah di Luar Angkasa, Tiongkok Kembangkan Robot Tentakel

Sarah Al Amiri, Menteri Negara untuk Ilmu Pengetahuan Tingkat Lanjut Emirat dan Wakil Manajer Proyek Emirates Mars Mission berbicara sebelum siaran langsung Hope Probe saat mencoba memasuki orbit Mars sebagai bagian dari misi Emirates Mars, di Dubai, Uni Arab Emirates, Selasa, 9 Februari 2021. (Sumber: AP Photo)

Direktur misi perjalanan ruang angkasa ini, Omran Sharaf, mendeklarasikan,”Untuk seluruh rakyat Uni Emirat Arab, seluruh rakyat Arab, dan seluruh rakyat negara-negara Islam, kami mengumumkan kesuksesan Uni Emirat Arab mencapai Mars,” tuturnya sumringah

Di belakang Amal terdapat dua wahana lain, yaitu dari Amerika Serikat dan China, yang akan tiba di Mars beberapa hari ke depan.

Seluruh dari ketiga misi luar angkasa itu diluncurkan bulan Juli memanfaatkan dekatnya jarak Bumi dan Mars tahun kemarin dan tahun ini.

Tibanya Amal membuat Uni Emirat Arab mendapat tempat eksklusif, satu diantara lima Badan Luar Angkasa yang berhasil mengirimkan wahana ke Mars, dan wahana itu berhasil berfungsi dengan baik.

Keberhasilan misi luar angkasa ini menjadi titik kebanggaan luar biasa rakyat UEA, yang saat ini berambisi untuk sukses di masa depan.

Baca Juga: Lepas Jabatan CEO Amazon, Jeff Bezos Urus Bisnis Luar Angkasa

Perayaan pertunjukan laser diadakan menjelang siaran langsung Hope Probe yang mencoba memasuki orbit Mars sebagai bagian dari misi Emirates Mars, di Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa, 9 Februari 2021. Sebuah pesawat luar angkasa dari UEA ditetapkan untuk mengayun ke orbit sekitar Mars dalam misi antarplanet pertama dunia Arab pada Selasa, yang pertama dari tiga penjelajah robotik tiba di planet merah selama satu setengah minggu ke depan. (Sumber: AP Photo/Kamran Jibril)

Emir Uni Emirat Arab saat ini, Muhammad bin Zayed, tampak sangat gembira dengan pencapaian tersebut,”Selamat kepada kepemimpinan dan rakyat UEA, sukacita kita ini sungguh tak terlukiskan,”

Sekitar 60 persen misi luar angkasa ke Mars berakhir dengan kegagalan, entah karena masalah teknis, jatuh dan hancur di Mars, terbakar, atau gagal tiba di orbit.

Keberhasilan Uni Emirat Arab ini adalah kesaksian akan rumitnya perjalanan antar planet dan kesulitan yang sangat tinggi untuk bisa berhasil mengurangi kecepatan dan masuk ke dalam orbit serta grativasi planet Mars.

Wahana milik China yang terdiri dari pengorbit dan pendarat akan tiba hari Rabu ini menyusul wahana Amal. Wahana milik China itu akan mengelilingi Mars hingga penjelajah terpisah dan mendarat di daratan Mars untuk mencari tanda-tanda kehidupan kuno.

Baca Juga: Kapsul Wahana Luar Angkasa China Mendarat di Bumi Bawa Contoh Batu Dari Bulan

Orang Emirat merayakan setelah wahana Amal memasuki orbit Mars di Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa, 9 Februari 2021. (Sumber: AP Photo/Khamran Jibril)

Sebuah wahana penjelajah dari AS bernama Perseverance akan bergabung minggu depan dan mendarat pada 18 Februari, untuk mencari bukti bahwa Mars pernah memiliki kehidupan mikroskopis. Perseverance adalah misi gabungan AS dan Eropa.

Berbulan-bulan perjalanan wahana Amal dipantau oleh media resmi UEA dan mendapat antusiasme luar biasa.

Berbagai bangunan penting di Uni Emirat Arab, termasuk Burj Khalifa, langsung menyala merah membara untuk merayakan keberhasilan Amal.

Bila berjalan sesuai rencana, wahana Amal selama dua bulan ke depan akan berada pada orbit yang sangat tinggi, berbentuk elips, dan akan mensurvei serta mengambil data karbondioksida di atmosfir Mars sepanjang waktu, sepanjang musim.

Amal bergabung dengan enam wahana yang sudah terlebih dahulu berada di sana, yaitu tiga milik AS, dua milik Eropa dan satu milik India.

Baca Juga: Pesawat Luar Angkasa SpaceX Jatuh Saat Uji Coba, Sempat Mengudara 6.5 Menit

Orang Emirat merayakan setelah wahana Amal memasuki orbit Mars di Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa, 9 Februari 2021. (Sumber: AP Photo)

Pusat kendali di darat penuh oleh teknisi dan insinyur asli Emirat tersebut, dan semua terlihat menahan napas saat Amal menghilang di bagian gelap dari planet Mars.

Tidak lama kemudian Amal muncul dari balik bayangan hitam Mars, dan kontak dengan bumi kembali terhubung.

Layar pantau memperlihatkan bahwa Amal berhasil lolos dari kesulitan yang selama ini membuat berbagai misi lain gagal.

“Apapun yang salah, walau sedikit saja, kita akan kehilangan wahana itu,” tutur Sarah al-Amiri, menteri negara Uni Emirat Arab bidang teknologi maju yang juga kepala Badan Luar Angkasa UEA.

Keberhasilan tersebut memberikan dorongan luar biasa bagi ambisi luar angkasa UEA. Astronot pertama negara itu meroket ke luar angkasa pada 2019, menumpang pada Stasiun Luar Angkasa Internasional bersama Rusia. Itu adalah 58 tahun setelah Uni Soviet dan AS meluncurkan astronot mereka ke luar angkasa.

Baca Juga: Israel Persiapkan Misi Pesawat Luar Angkasa Menuju Bulan

Orang Emirat merayakan setelah wahana Amal memasuki orbit Mars di Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa, 9 Februari 2021. Emir Uni Emirat Arab tampak di layar berjuba biru (Sumber: AP Photo)

Dalam mengembangkan Amal, UEA memilih untuk berkolaborasi dengan mitra yang lebih berpengalaman daripada melakukannya sendiri atau membeli pesawat ruang angkasa di tempat lain.

Para insinyur dan ilmuwan UEA bekerja dengan para peneliti di Universitas Colorado, Universitas California di Berkeley dan Universitas Negeri Arizona.

Pesawat ruang angkasa itu dirakit di Boulder, Colorado, sebelum dikirim ke Jepang untuk diluncurkan Juli lalu.

Amal seukuran sebuah mobil dan menelan biaya $ 200 juta untuk dibangun dan diluncurkan; yang tidak termasuk biaya pengoperasian di Mars.

Ekspedisi China dan AS jauh lebih rumit - dan mahal - karena penjelajah mereka. Misi Perseverance NASA berjumlah $ 3 miliar.

UEA, sebuah federasi dari tujuh emirat, meluncurkan Amal dalam upaya membangkitkan minat generasi mudanya menyongsong masa depan, terutama saat cadangan minyak bumi dan gas mereka habis.

“Hari ini Anda rumah tangga di UE,  dari setiap kelompok usia selalu ada yang bersemangat tentang luar angkasa serta memahami banyak sains,” kata al-Amiri, ketua badan antariksa UEA

“Ini membuka cakrawala bagi semua orang di UEA dan saya sangat berharap, juga di dunia Arab.”

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU