> >

Kudeta Myanmar: Thailand dan Kamboja Tak Mau Ikut Campur, Filipina Prioritaskan Warganya

Kompas dunia | 1 Februari 2021, 14:36 WIB
Unjuk rasa pendukung militer Myanmar terkait kecurangan pemilihan umum November lalu. (Sumber: AP Photo)

Baca Juga: Pasca Kudeta Aung San Suu Kyi, Kemlu Kesulitan Hubungi KBRI di Myanmar

Filipina pun setali tiga uang dengan Thailand dan Kamboja, karena yang menjadi fokus mereka adalah warganya di sana.

“Yang terpenting adalah keselamatan warga kami yang saat ini berada di Myanmar,” tutur Juru Bicara Presiden Filipina,  Harry Roque.

Kudeta yang dilakukan militer Myanmar ini merupakan dampak dari pemilihan umum (pemilu) negara tersebut pada November lalu.

Baca Juga: Indonesia Mendesak Myanmar Kedepankan Pendekatan Dialog

Kemenangan Liga Demokratik Nasional (NLD) dalam pemilu, yang dituduhkan pihak militer Myanmar terjadinya kecurangan.

Namun, komisi pemilihan kemudian menepis tuduhan tersebut. Yang akhirnya membuat Panglima Militer Myanmar, Min Aung Hlaing memutuskan melakukan kudeta.

Militer Myanmar menegaskan negara dalam keadaan darurat dan akan memimpin negara selama setahun.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU