> >

PBB Desak Sejumlah Negara Pulangkan Anak Militan ISIS yang Terlantar dari Kamp Suriah

Kompas dunia | 1 Februari 2021, 11:55 WIB
Anak-anak militan ISIS di kamp Suriah. (Sumber: AP Photo)

DAMASKUS, KOMPAS.TV - Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta kepada sejumlah negara untuk memulangkan 27.000 anak militan ISIS yang terlantar di Kamp Suriah.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Kontraterorisme PBB, Vladimir Voronkov.

Voronkov mengungkapkan banyak anak-anak itu yang terlantar di kamp yang berada di Timur Laut Suriah.

Baca Juga: Kudeta Myanmar, AS Minta Aung San Suu Kyi Dibebaskan

“Situasi mengerikan dari anak-anak di al-Hol adalah salah satu masalah paling mendesak di dunia saat ini,” kata Voronkov pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, Jumat (29/1/2021), seperti dikutip Al-Jazeera.

“Mereka terlantar dan ditinggalkan begitu saja. Rentan dimangsa oleh simpatisan ISIS dan berisiko mengalami radikalisasi di dalam kamp,” tambahnya.

Al-Hol merupakan kamp pengungsian terbesar di Suriah, dan menjadi rumah bagi 62.000 pengungsi.

Baca Juga: Aung San Suu Kyi: Dari Ikon Perdamaian Hingga Menjadi Cercaan Dunia Karena Rohingya

Lebih dari 80 persen adalah wanita dan anak-anak, yang lari setelah militant ISIS hilang kekuatannya di Suriah pada 2019.

Voronkov pun mengatakan anak-anak di kamp tersebut berasal dari 60 negara, yang seharusnya bertanggung jawab terhadap warga negara mereka.

Menurut Voronko bukan Suriah atau pihak mengontrol kamp yang harus bertanggung jawab.

Voronkov mengungkapkan sejumlah negara, seperti Rusia dan Kazakhstan telah membawa pulang secara kolektif sekitar 1.000 anak dan keluarganya.

Baca Juga: Aung San Suu Kyi, Pemberani Lawan Junta Militer Myanmar dan Dihujat karena Muslim Rohingya

Dia menegaskan bahwa anak-anak itu harus diperlakukan sebagai korban,  dan tak seharusnya ditahan atau diadili.

Voronkov pun menegaskan jika mengacu pada sejarah, telah terbukti anak-anak bisa pulih dari pengalaman kekerasan jika mendapat dukungan dan dibantu untuk menyatu dengan komunitas.

“Setiap upaya harus dilakukan untuk memastikan anak-anak tak disimpan pada sebuah lembaga tetapi diizinkan untuk berintegrasi kembali dengan anggota keluarga dalam komunitas mereka,” katanya.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU