> >

Di Usia 106 Tahun Terima Vaksin, Zelia di Brasil Juga Selamat Dari Flu Spanyol Seabad Lalu

Kompas dunia | 21 Januari 2021, 08:00 WIB
Zelia de Carvalho Morley (106), salah seorang lansia penerima vaksin SinoVac di Brasil, Rabu (20/1). (Sumber: AP Photo / Bruna Prado)

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.TV – Zelia de Carvalho Morley menyingsingkan lengan bajunya dan menatap ke samping dengan tenang manakala seorang suster perawat menusukkan jarum suntik berisi dosis vaksin Covid-19. Di usia 106 tahun, Zelia menjadi salah satu di antara ribuan rakyat Brasil dan satu di antara sedikit warga Brasil yang berusia di atas 100 tahun yang menerima vaksin Covid-19 pada Rabu (20/1) waktu setempat.

Lahir di Rio de Janeiro pada tahun 1914, Zelia masih kanak-kanak saat flu Spanyol melanda dan menewaskan jutaan orang di seluruh dunia pada 1918–1920. Saat itu, belum ada pengobatan ataupun vaksin untuk melawan wabah flu Spanyol.

Baca Juga: Brasil Setujui Penggunaan Sinovac dan AstraZaneca, Tolak Penggunaan Sputnik V

“Saat itu, seluruh Brasil terkena flu. Banyak sekali orang yang meninggal," kenang Zelia. “Saya tidak lupa.”

Zelia de Carvalho Morley saat menerima suntikan dosis vaksin Sinovac di Brasil, Rabu (20/1). (Sumber: AP Photo / Bruna Prado)

“Saya rasa, vaksin ini hasilnya akan sangat bagus,” ujar Zelia tersenyum, seperti dikutip dari Associated Press. “Ini adalah tangan Tuhan.”

“Saat Zelia berusia 6-7 tahun, orang tuanya bilang padanya bahwa orang-orang tewas di jalanan. Saat itu, belum ada obat atau anti biotik atau vaksin. Orang-orang meninggal seperti lalat,” terang Paulo Cesar Cunha Fabiano (73), dokter yang merawat Zelia dan penghuni lansia lain di panti jompo Rumah Vovo. “Orang tua Zelia juga terkena flu Spanyol hampir 100 tahun lalu.”

Baca Juga: Presiden Brasil Jair Bolsonaro Kian Kontroversial, Sebut Vaksin Pfizer Bisa Buat Manusia Jadi Buaya

Sejumlah pekerja di panti jompo Rumah Vovo terpapar Covid-19, dan seorang di antaranya harus diintubasi, kata Paulo. Namun, sejauh ini, tak ada penghuni lansia yang terdeteksi positif. Tapi tetap saja, kekhawatiran menulari penghuni panti jompo membebani para pekerja di sana.   

“Sekarang, setidaknya kami jadi lebih tenang,” ujar Paulo. Ia menambahkan, banyak di antara teman dan koleganya yang tewas akibat Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir. “Kami para pekerja panti jompo tak lagi khawatir menularkan virus ke para penghuni lansia.”

Baca Juga: 23 Lansia di Norwegia Tewas Seusai Divaksin Pfizer, Diduga Karena Efek Samping

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU