> >

Kecuali AS Hentikan Permusuhan, Korea Utara Ancam Bikin Lebih Banyak Senjata Nuklir

Kompas dunia | 9 Januari 2021, 14:49 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara dalam kongres partai yang berkuasa di Pyongyang, Korea Utara Kamis, 7 Januari 2021. Kim menyatakan mereka mengembangkan senjata nuklir canggih, namun bergantung pada AS dan berharap AS mengakhiri sikap permusuhan. (Sumber: KCNA via AP)

“Tidak ada yang lebih bodoh dan berbahaya dibanding tidak memperkuat kekuatan kita, sementara kita berpuas diri pada saat kita dengan jelas melihat musuh meningkatkan senjata canggihnya,” kata Kim.

Baca Juga: Kim Jong-Un Kirimkan Kartu Tahun Baru untuk Rakyatnya, Ucapannya Mengharukan

“Kenyataannya adalah, kita dapat mencapai perdamaian dan kemakmuran di Semenanjung Korea ketika kita terus membangun pertahanan nasional kita dan menekan ancaman militer AS.”

Tidak jelas apakah Korea Utara mampu mengembangkan sistem seperti itu.

Korea Utara adalah salah satu negara paling tertutup di dunia, dan perkiraan status pasti dari program nuklir dan misilnya sangat bervariasi. Pada 2018, pemerintah Korea Selatan mengatakan Korea Utara diperkirakan memiliki hingga 60 senjata nuklir.

“Apa yang ingin mereka sampaikan kepada AS adalah: kami sedang mengembangkan senjata strategis baru. Sudikah anda berunding dengan kami? ” Choi Kang, wakil presiden Institut Asan untuk Studi Kebijakan Seoul, berkata.

Baca Juga: Isi Surat Kim Jong Un untuk Warga Korut di Awal 2021

"Sementara Kim membiarkan pintu terbuka untuk musyawarah, dia mengirim pesan ke Biden bahwa dia bukan mitra (dialog) yang mudah.”

Kongres partai yang berkuasa bersidang untuk pertama kalinya dalam lima tahun. KCNA mengatakan Kim berbicara selama sembilan jam selama pengkajian progra partai dari Selasa hingga Kamis.

Kongres tersebut adalah badan pembuat keputusan utama Partai Pekerja, dan diadakan ketika Kim menghadapi momen terberat dari pemerintahannya sembilan tahun terakhir.

Selama pidatonya di hari pembukaan, Kim menyebut kesulitan itu sebagai "yang terburuk" dan mengakui rencana ekonomi sebelumnya gagal dia laksanakan.

Baca Juga: Ziarah ke Makam Ayahnya, Kim Jong-Un Ditemani Kim Yo-Jong

Dalam komentar lain yang dilaporkan Sabtu, Kim mendesak negaranya untuk membangun ekonomi mandiri yang lebih kuat dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Dia mengatakan tujuan pengembangan lima tahun yang baru akan mencakup lebih banyak investasi di industri logam dan kimia dan meningkatkan produksi barang konsumsi.

Sejak mengambil alih kekuasaan pada akhir 2011, Kim, yang berusia 37 pada hari Jumat, telah mendorong apa yang disebut kebijakan "byungjin" untuk secara bersamaan mengupayakan pertumbuhan ekonomi dan perluasan senjata nuklir untuk efek tangkal.

Baca Juga: Sempat Ingin Dihancurkan Kim Jong-Un, Kawasan Wisata Ini Bakal Jadi Tempat Rekreasi Internasional

Selama pidato minggu ini, Kim mengatakan Korea Utara akan semakin meningkatkan hubungan dengan China, sekutu terbesar dan penyambung hidup ekonominya.

Dia juga mengecam Korea Selatan karena memperburuk permusuhan dengan melanjutkan latihan dengan AS dan memperkenalkan senjata modern.

Kim mengatakan hubungan yang membaik tergantung pada tindakan Korea Selatan.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU