> >

Hubungan China dengan AS Berada di Persimpangan Jalan, Joe Biden Dianggap Bisa Jadi Jendela Harapan

Kompas dunia | 3 Januari 2021, 12:08 WIB
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi. (Sumber: CGTN)

BEIJING, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengungkapkan hubungan negaranya dengan Amerika Serikat (AS) tengah berada di persimpangan jalan.

Hubungan AS dengan China memang tengah memburuk di era Presiden Donald Trump.

Trump selalu menempatkan China sebagai lawan mereka, dan kerap ikut campur dalam permasalahan negara tersebut.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Jepang Pertimbangkan Umumkan Status Darurat

Namun, Wang menilai Presiden AS terpilih, Joe Biden bisa menjadi jendela harapan agar hubungan mereka bisa kembali membaik.

“Hubungan China dan AS telah berada dalam kesulitan yang belum pernah terjadi sebelumnya di beberapa tahun terakhir,” ujarnya dikutip dari CGTN.

“Sejumlah politisi AS melihat China sebagai ancaman terbesarnya, dan membuat kebijakan mereka dengan China berdasarkan salah paham yang serius. Kebijakan seperti itu tak akan mendapat dukungan dan dikutik bakal gagal,” tambahnya.

Baca Juga: Kelompok yang Diduga Islam Militan Serang Dua Desa di Niger, 79 Orang Terbunuh

Wang pun berharap pada pemerintahan Biden, permasalahan kedua negara bisa diselesaikan dengan baik dan juga memulihkan hubungan yang sempat renggang.

“Pemerintahan Biden semoga bisa kembali pada pendekatan yang bijaksana, melanjutkan dialog dengan China, serta memperbaiki dan menormalisasi hubungan bilateral dan kembali memulai kerja sama,” tambahnya.

Wang pun mengungkapkan China siap mengembangkan hubungan dengan AS berdasarkan hubungan koordinasi, kerja sama dan stabilitas.

Dia juga menekankan China tak pernah mencampuri urusan dalam negeri AS.

Baca Juga: Bantah Berikan Ancaman Mati pada Donald Trump, Iran: Cara Pengecut Itu Mereka yang Gunakan

Sebelumnya, AS dan China sempat saling serang terkait Covid-19, masalah perdagangan, Hong Kong, Xinjiang dan Laut China Selatan.

AS dan China juga saling menutup konsulat negara saingannya tersebut.

Bahkan AS dan China saling memberikan sanksi kepada pejabat penting dari kedua negara.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU