> >

Ubah Strategi Hadapi Tekanan Covid-19, Inggris Akan Vaksinasi Orang Sebanyak Mungkin

Kompas dunia | 31 Desember 2020, 01:16 WIB
Vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca dan Universitas Oxford. Pemerintah Inggris mengubah strategi vaksinasi dan memutuskan untuk memvaksinasi sebanyak mungkin orang dengan vaksin Covid-19, temasuk dengan vaksin buatan Universitas Oxford dan AstraZeneca (30/12/2020) (Sumber: AP Photo)

LONDON, KOMPAS TV - Menyusul persetujuan untuk penggunaan darurat vaksin Covid-19 buatan Universitas Oxford dan AstraZeneca pada Rabu (30/12/2020), pemerintah Inggris mengubah strategi vaksinasi dan memutuskan untuk memvaksinasi sebanyak mungkin orang dengan vaksin Covid-19, temasuk dengan vaksin buatan Universitas Oxford dan AstraZeneca, serta memperpanjang rentang waktu suntikan antar dosis, demikian dilaporkan Associated Press Kamis (31/12/2020).

Perubahan strategi itu, seperti dilaporkan Associated Press, adalah untuk memungkinkan lebih banyak orang mendapatkan perlindungan lebih cepat saat infeksi melonjak. Keputusan pemerintah Inggris itu diambil menyusul persetujuan pemerintah Inggris atas vaksin buatan Universitas Oxford dan AstraZeneca hari Rabu, (30/12/2020). Perubahan tersebut

Vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan produsen obat AstraZeneca diharapkan dapat diandalkan di banyak negara karena biayanya yang rendah dan hanya perlu disimpan di lemari es biasa, tidak harus disimpan dalam lemari es super dingin.

Baca Juga: Indonesia Pastikan Beli Masing-Masing 50 Juta Dosis Vaksin Covid-19 dari Pfizer dan AstraZeneca

“Berita luar biasa ini membawa harapan baru pada saat infeksi meningkat, disertai tekanan hebat yang belum pernah terjadi sebelumnya pada layanan kesehatan di Inggris. Sekarang sangat penting (vaksin) ini dapat dibagikan ke\semua negara," kata Anna Marriot, Manajer Kebijakan Kesehatan Oxfam.

Perubahan strategi dan kebijakan kesehatan masyarakat oleh Pemerintah Inggris ini terjadi ditengah tingginya tingkat penularan Covid-19 oleh varian baru virus tersebut. 

Karena infeksi menyebar begitu cepat di Inggris, para pejabat sekarang merekomendasikan untuk memprioritaskan pemberian dosis pertama kepada sebanyak mungkin orang untuk kedua vaksin yang diizinkan untuk digunakan di negara tersebut: satu AstraZeneca - Universitas Oxford dan satu lagi dari Pfizer-BioNTech.

Pihak berwenang mengatakan keduanya melindungi orang bahkan setelah hanya salah satu dari dua dosis yang direkomendasikan - suntikan kedua kemudian akan dilakukan untuk memperkuat khasiat vaksin dalam tubuh.

Sementara seorang pejabat medis pemerintah Inggris mengatakan dosis kedua mungkin penting untuk perlindungan jangka panjang, seraya mengatakan negara itu sangat membutuhkan "serapan vaksin tingkat tinggi dalam waktu sangat cepat."

"Ini akan memungkinkan sebanyak mungkin orang yang memenuhi syarat untuk menerima vaksin dalam waktu sesingkat mungkin, dan itu akan melindungi sebagian besar nyawa," kata Wei Shen Lim, Ketua Komite Bersama Vaksinasi dan Imunisasi Inggris, kepada wartawan, Rabu (30/12/2020)

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU