> >

Gajah Santa di Thailand, Sebarkan Kesadaran Covid-19 ke Anak-anak

Kompas dunia | 24 Desember 2020, 23:02 WIB
Gajah Santa di Jirasat Wittaya di Ayutthaya, Rabu (23/12/2020). (Sumber: AFP PHOTO/LILLIAN SUWANRUMPHA via Kompas.com)

AYUTTHAYA, KOMPAS.TV - Penyelenggaraan Natal di Thailand diwarnai dengan empat gajah yang menggunakan kostum gajah.

Gajah-gajah tersebut terlihat di sebuah sekolah di luar Ibu Kota Bangkok. Mereka juga menggunakan masker yang besar.

Keempat gajah itu hadir di Sekolah Jirasat Wittaya di Ayutthaya, yang berjarak sejam perjalanan dari Bangkok, Rabu (23/12/2020)

Baca Juga: Pandemi Corona, Kasus Kekerasan Seksual hingga Hamil Diluar Nikah di Jepang Meningkat

Selain untuk menghibur anak-anak, keempat gajah tersebut juga menjadi sarana untuk kesadaran mengenai Covid-19.

“Tahun ini karena pandemi dan wabah, kami menggunakan kesesempatan ini untuk meningkatkan kesadatan publik mengenai penyebaran Covid-19,” tutur Manajer Istana Gajah Ayutthaya, Ittipan Paolamai dikutip dari CNA.

Terkait Covid-19, kasus positif di Thailand telah mencapai lebih dari 5.700 orang, dan pada sepekan terakhir bertambah lebih dari 1.000 kasus.

Baca Juga: Ramalan Baba Vanga untuk 2021, Ditemukannya Obat Kanker dan Munculnya Naga

Hadirnya gajah untuk perayaan Natal sendiri merupakan sesuatu yang baru di negara yang sebagian besar masyarakatnya memeluk agama Buddha.

Ayutthaya sendiri dikenal sebagai lokasi tempat lahirnya komunitas Katolik di negara monarki tersebut.

Brett Baxter, Guru Bahasa Inggris dan Ilmu Sains di Sekolah Jirasat Wittaya mengungkapkan hal ini membuat Natal menjad begitu spesial.

“Sangat fantastis untuk anak-anak. Dua kebudayaan bersatu bersama. Ini tak hanya mengenai Santa Klaus. Kebudayaan Thailand didasari dari gajah,” katanya.

Baca Juga: Lecehkan Murid Secara Seksual di 2019, 273 Guru di Jepang Dihukum

Meski begitu, aksi ini bukanya tanpa kritik. Hal itu diungkapkan seorang dokter hewan dan penasehat Perlindungan Satwa Dunia, Jan Schmidt-Burbach.

Dia mengungkapkan aksi membawa gajah ke sekolah, untuk aksi publik seperti ini sangat dipertanyakan dan tak bisa diterima.

“Anak-anak akan menganggap gajah sebagai penghibur dan badut, daripada hewan liar secara biologis,” ujar Schmidt-Burbach.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU