> >

Para Pelajar Korban Penculikan di Nigeria Akhirnya Dibebaskan

Kompas dunia | 20 Desember 2020, 23:54 WIB
Seorang ibu akhirnya dapat kembali bersua dengan anaknya yang menjadi korban penculikan kelompok pemberontak bersenjata Boko Haram di Nigeria, Jumat (18/12). (Sumber: AP Photo / Sunday Alamba)

KANKARA, KOMPAS.TV – Ratusan pelajar Nigeria yang menjadi korban penculikan dan disekap selama hampir seminggu oleh kelompok pemberontak bersenjata akhirnya dibebaskan dan dapat bertemu kembali dengan orang tua masing-masing pada Sabtu (19/12).

Associated Press melaporkan, para orang tua memeluk erat anak-anak mereka penuh kelegaan pada Sabtu di Kankara, Provinsi Katsina, Nigeria. Pada Jumat malam 11 Desember, lebih dari 340 pelajar laki-laki di Sekolah Menengah Sains Pemerintah di Kankara diculik oleh kelompok bersenjata Boko Haram yang menyatakan menyerang sekolah tersebut karena meyakini bahwa pendidikan ala Barat tidak Islami.

Baca Juga: Sekolah Diserang Gerombolan Bersenjata, Ratusan Murid Ditakutkan Menghilang

“Saat saya mendengar kabar bahwa anak-anak kami dibebaskan, saya sungguh bahagia. Saya tak bisa tidur, tak bisa makan sebelumnya saat anak saya diculik,” kata Murjanatu Rabiu, salah seorang ibu dari anak-anak yang diculik. “Saat mereka diculik, kami semua menangis, tak tahu bagaimana kondisi anak-anak kami. Saat akhirnya kami bisa melihat mereka, kami sungguh sangat bahagia meskipun mereka kembali dengan luka-luka… dan sangat kelaparan!”

Baca Juga: Para Orang Tua di Nigeria Marah dan Gelisah Menanti Kabar Anak-Anak Mereka Yang Diculik Boko Haram

Banyak dari para pelajar yang takut untuk kembali bersekolah karena para penculik sempat mengancam akan membunuh mereka jika mereka kembali ke sekolah.   

“Mereka bilang, jika mereka melihat kami kembali bersekolah, mereka akan membunuh kami,” ujat Usman Mohammad Rabiu (13), salah seorang pelajar Kankara yang menjadi korban penculikan. “Saya sungguh ketakutan.”

Usman menceritakan, di bawah todongan senjata, para pelajar yang diculik dipaksa berjalan kaki berkilo-kilometer melintasi semak-semak dan hutan tanpa makanan dan air. Akibatnya, kakinya terluka hingga ia tak mampu berjalan. Seorang pelajar yang lebih tua kemudian menggendongnya di punggung dan melanjutkan perjalanan. Usman menyatakan, ia tak mau kembali ke sekolah.

“Jika saya kembali ke sekolah, para penjahat akan membunuh saya, dan saya tak bisa bertemu orang tua saya lagi,” ujar Usman dengan suara tersendat. “Itu alasan saya tak mau kembali bersekolah.”

Setelah terbebas dari para penculik, para pelajar tersebut kemudian diangkut menggunakan bus ke ibukota Katsina untuk bertemu dengan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari pada Jumat. Tampaknya sang presiden berupaya meminimalisasi trauma akibat penculikan yang dialami para pelajar tersebut dengan mengatakan, “Jangan menjadikan ‘kesulitan kecil’ ini sebagai penghalang hidupmu.”

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU