> >

Tensi dengan AS Memanas, Iran Bangun Fasilitas Nuklir di Bawah Tanah

Kompas dunia | 18 Desember 2020, 16:22 WIB
Penampakan pembangunan fasilitas nuklir di Fordo, Iran, melalui tangkapan satelit. (Sumber: Maxar Technologies via AP)

TEHERAN, KOMPAS.TV - Hubungan dengan Amerika Serikat (AS) yang kini semakin memanas, membuat Iran diyakini semakin memperkuat persenjataan nuklirnya.

Nagara Asia Barat tersebut dikabarkan telah memulai pembangunan di area fasilitas nuklir bawah tanah Fordo.

Hal itu berdasarkan foto satelit yang diterima oleh AP dari Maxar Technologies, Jumat (18/12/2020) waktu setempat.

Baca Juga: Tanggapi Masalah Karikatur Nabi Muhammad, Putin: Multikulturalisme Telah Gagal di Barat

Saat ini, Iran masih belum mengakui secara terbuka mengenai konstruksi baru di Fordo.

Meski tujuan pembangunan belum jelas, pengerjaan di Fordo bisa memicu kekhawatiran, khususnya bagi Pemerintahan Joe Biden.

Iran sendiri saat ini telah membangun fasilitas nuklir Natanz, setelah ledakan misterius pada Juli lalu, yang dianggap sebuah aksi sabotase.

Baca Juga: Panel Pakar AS Rekomendasikan Persetujuan Darurat Vaksin Covid-19 Buatan Moderna

“Setiap perubahan di wilayah itu akan diperhatikan secara hati-hati sebagai tanda kemana tujuan program nuklir Iran,” tutur ahli dari Pusat Pembelajaran Nonprofiliferation James Martin, Jeffrey Lewis.

Perwakilan Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Begitu juga dari Badan Internasional Energi Atom (IAEA) yang mengawasi kegiatan nuklir Iran.

IAEA hingga saat ini belum memberikan pernyataan ke publik terkait pemberitahuan dari Iran terhadap pembangunan di Fordo.

Baca Juga: Isu Normalisasi dengan Israel, DPR: RI Tegas Tidak Akan Buka Hubungan Diplomatik

Konstruksi di Fordo dimulai pada akhir September lalu. Dari gambar satelit menunjukkan konstruksi berada di sudut barat laut fasilitas itu, sejauh 90 km dari Teheran.

Tensi AS dengan Iran memang meninggi setelah sanksi ekonomi yang diterima oleh negara Islam tersebut.

Apalagi pembunuhan ahli nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh dicurigai merupakan perbuatan Israel atas restu dari Trump.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU