> >

Ironi Negara Kaya yang Kelaparan: Jutaan Warga Amerika Menggantungkan Hidup pada Bank Makanan

Kompas dunia | 8 Desember 2020, 06:36 WIB
Norman Butler, merupakan pengguna bank makanan untuk pertama kalinya. Dia dan pasangannya, Cheryl Butler menunggu makanan semalaman di dalam mobil mereka. Bersama mobil-mobil lain, mereka berbaris untuk menerima makanan di titik distribusi di Metairie, Louisiana, Amerika Serikat. (Sumber: Associated Press)

Saat dibutuhkan, mereka akan menerima kotak bulanan berisi produk-produk segar seperti susu, roti, daging, dan kebutuhan pokok lainnya. Makan-makanan ini cukup untuk mengisi dua gerobak keranjang di toko grosir. Jika makanan itu habis, mereka bisa mendapatkan paket darurat untuk membantu mereka kembali hingga akhir bulan.

Istri Crawford, Sheyla, bersikeras agar mereka mencari bantuan. Sheyla telah mengalami masa sulit selama pandemi. Jam kerjanya di pusat penitipan anak telah dipotong, demikian pula dengan penghasilannya.

Awalnya, Crawford malu pergi ke bank makanan. Dia khawatir dan malu akan bertemu dengan seseorang yang dia kenal disana. Namun kini, dia melihat hal itu dari sisi yang berbeda.

“Pergi ke bank makanan tidak membuat saya menjadi orang jahat. Juga tidak membuat saya menjadi suami atau ayah yang buruk. Sebaliknya, saya sebenarnya melakukan sesuatu untuk memastikan bahwa istri dan anak-anak saya memiliki makanan untuk dimakan," ujarnya.

Potret kelaparan tahun ini di Amerika, menyisakan pemandangan yang khas. Kemacetan lalu lintas yang panjang tertangkap oleh kamera drone. Mobil-mobil itu menunggu selama berjam-jam untuk sekotak atau kantong makanan.

Dari Anaheim, California hingga San Antonio, Texas hingga Toledo, Ohio dan Orlando, Florida. Ribuan kendaraan yang membawa orang-orang lapar mengantre sepanjang bermil-mil. Di New York, dan kota-kota besar lainnya, orang-orang berdiri, menunggu bantuan makanan di ujung jalan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, New York Berlakukan Pembatasan Sosial

Mereka yang baru bergabung dalam antrean bank makanan memiliki cerita serupa: industri mereka runtuh, kehilangan pekerjaan, jam kerja mereka dipotong, dan hilangnya kesempatan bekerja karena sakit.

Kerja Besar Bagi Bank Makanan

Feeding America merupakan organisasi anti-kelaparan terbesar di negara itu. Feeding America kini tengah berjuang keras untuk tetap menyediakan sarapan dan makan siang gratis. Pada akhir Maret, 20 persen dari 200 bank makanan milik organisasi tersebut terancam kehabisan makanan.

Kini mereka berhasil mengatasi masalah pasokan makanan, namun permintaan akan makanan terus meningkat. Feeding America tidak pernah membagikan makanan secepat ini sebelumnya, yaitu senilai AS$ 4,2 miliar dari Maret hingga Oktober.

Berdasarkan data dari organisasi tersebut, terjadi rata-rata peningkatan pengguna bank makanan sebanyak 60 persen selama pandemi. Hingga kini, belum ada tanda-tanda peningkatan akan permintaan makanan akan menurun.

Feeding America memperkirakan, mereka yang menghadapi kelaparan akan membengkak menjadi 1 dari 6 orang, yaitu dari 35 juta pada 2019 menjadi lebih dari 50 juta pada akhir tahun ini.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU