> >

Kekuasaan Kim Jong-Un Rupanya Terancam oleh Gerakan Revolusi Bawah Tanah

Kompas dunia | 26 November 2020, 21:46 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un menangis saat berpidato di Hari Ulang Tahun Partai Buruh Korea ke-75 di Pyongyang, Sabtu (10/10/2020) malam. (Sumber: The Sun)

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Kekuasaan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un di negaranya memang tak terbatas.

Tetapi, ancaman terhadap kepemimpinan Kim Jong-un masih ada. Hal itu dilakukan oleh gerakan revolusi bawah tanah bernama Free Joseon.

Organisasi tersebut merupakan gerakan rahasia internasional yang menginginkan perubahan rezim di Korea Utara.

Baca Juga: Menteri di Denmark Minta Umat Muslim Dukung Seks Bebas, Hujatan Menderanya

Grup ini bertanggung jawab atas penyerbuan Kedutaan Besar Korea Utara di Madrid, Februari 2019.

Kala itu, mereka memasuki kedutaan besar dengan batang logam, senapan pelet, pisau dan balaclava hitam.

Pemerintah Korea Utara pun menyebut mereka sebagai teroris dan meminta pihak otoritas Spanyol untuk menangkap mereka.

Baca Juga: Trump Bakal Serang Iran di Penghujung Pemerintahannya, Israel Ikut Mempersiapkan Diri

Seperti dikutip dari Express, pemimpin Gerakan bawah tanah tersebut adalah Adrian Hong, pria berkebangsaan Meksiko yang juga pendiri grup itu.

Hong mengungkapkan organisasi yang dibuatnya sebagai penjuang kemerdekaan.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU