> >

Bos Penerbangan Australia Usulkan Paspor Vaksinasi bagi Pelancong

Kompas dunia | 24 November 2020, 09:21 WIB
CEO Qantas Airlines Alan Joyce. (Sumber: smh.com.au)

SYDNEY, KOMPAS.TV - Bos maskapai penerbangan terbesar di Australia menyatakan usulannya tentang regulasi perjalanan, jika vaksin virus corona telah tersedia secara luas. Ia menginginkan adanya paspor vaksinasi yang mewajibkan para pelancong untuk diimunisasi sebelum berpergian.

Chief Executive Qantas Alan Joyce mengatakan, dia telah berbicara dengan rekan-rekannya di maskapai penerbangan lain di seluruh dunia tentang kemungkinan diberlakukannya aturan paspor vaksinasi, untuk penumpang yang akan pergi ke luar negeri.

"Kami sedang mengubah syarat dan ketentuan pada penumpang internasional, bahwa kami akan meminta mereka untuk melakukan vaksinasi sebelum naik pesawat," kata Joyce seperti dikutip dari televisi Network Nine Australia.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Produksi Australia Terbukti Aman dan Menghasilkan Respon Antobodi

Australia telah memberlakukan pembatasan paling ketat di dunia sejak pandemi dimulai. Mereka telah menutup perbatasannya untuk sebagian besar penumpang internasional dan hanya mengizinkan warganya sendiri untuk melakukan perjalanan internasional dalam keadaan khusus.

Pembatasan ketat ini kemudian sangat efektif untuk mengendalikan wabah di Australia yang berpenduduk 26 juta orang. Australia telah melaporkan hampir 28.000 kasus Covid-19 dan lebih dari 900 kematian sejak pandemi dimulai. Jumlah ini cukup sedikit untuk ukuran negara sebesar Australia.

Joyce mengatakan, pembuatan paspor vaksinasi untuk penumpang yang masuk dan keluar Australia akan membutuhkan banyak pemikiran dan logistik, bahkan mungkin memerlukan intervensi pemerintah.

Baca Juga: Jika Berhasil Dikembangkan Australia akan Bagi Vaksin Covid-19 ke Negara-negara Tetangga

Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan belum ada keputusan final mengenai aturan ini.

“Tugas kami adalah menyediakan vaksin untuk semua warga Australia,” katanya seperti dikutip dari the Associated Press, Selasa (24/11/2020).

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU