> >

Ribuan Rakyat Taiwan Unjuk Rasa Tentang Impor Daging Babi AS

Kompas dunia | 22 November 2020, 23:10 WIB

Ribuan massa mengusung balon berbentuk babi berwarna merah jambu bertuliskan "Saya babi ractopamine" di Taipei, Taiwan, Minggu (22/11). Massa demonstran menentang keputusan pemerintah yang mencabut larangan impor daging babi asal AS yang mengandung residu ractopamine. (Sumber: AP Photo / Chiang Ying-ying)

TAIPEI, KOMPAS.TV – Ribuan orang turun ke jalan untuk berunjuk rasa di jalanan kota Taipei, Taiwan pada Minggu (22/11) menentang keputusan pemerintah yang mengijinkan impor daging babi asal Amerika Serikat (AS) ke Taiwan. Masalah keamanan pangan menjadi alasan para demonstran.

Agustus lalu, pemerintahan Taiwan di bawah Presiden Tsai Ing-wen telah mencabut larangan impor daging babi dan sapi asal AS yang telah diberlakukan di Taiwan sekian lama. Langkah ini dipandang sebagai salah satu langkah awal menuju kemungkinan negosiasi perjanjian dagang bilateral antara Taiwan dengan AS. Padahal, larangan impor ini dijadwalkan dicabut pada Januari tahun depan.

Baca Juga: Polisi Hentikan Distribusi Daging Babi di Gilimanuk

Seperti dikutip dari Associated Press, keputusan pemerintah Taiwan ini segera menuai reaksi penolakan sengit, baik dari partai oposisi Kuomintang maupun warga negara perorangan. Kebijakan baru ini akan mengijinkan impor daging babi dengan kandungan residu ractopamine yang dapat diterima. Ractopamine sendiri merupakan obat yang ditambahkan pada pakan ternak yang dapat merangsang pertumbuhan daging tanpa lemak yang kerap digunakan oleh sejumlah peternak pada babi peliharaan mereka.

Penggunaan obat ini dilarang oleh Uni Eropa, tetapi legal di AS.

Baca Juga: Fakta-Fakta Pasutri Jual Daging Babi Oplos Sapi: Sudah 6 Tahun dan Punya Pelanggan Tetap

Mengutip laman Asosiasi Obat Hewan Indonesia (Asohi), pemberian ractopamine secara berlebihan akan berpengaruh langsung pada hewan ternak. Dampak berbahaya dan merugikan pada hewan ternak di antaranya berupa perubahan tingkah laku, gangguan kardiovaskular, gangguan muskuloskeletal di mana lemak dipaksa berubah menjadi otot, serta penurunan fungsi reproduksi.

Sementara pada manusia yang mengonsumsi daging ternak yang mengandung residu ractopamine, dapat menimbulkan di antaranya gangguan fungsi jantung, penyakit kardiovaskular, gangguan sistem syaraf pusat, gangguan reproduksi dan keracunan.

Karena itu, penggunaan ractopamine sebagai imbuhan pakan ternak mulai dilarang. Sebanyak 160 negara termasuk Uni Eropa, Rusia dan China sudah melarang penggunaan ractopamine sebagai imbuhan pakan ternak.

Baca Juga: Daging Babi Diolah Mirip Daging Sapi, Dikirim dari Solo, Dijual di Bandung

Para demonstran berjalan kaki di depan gedung kantor kepresidenan sebagai bagian dari pawai buruh tahunan.

“Saya datang ke sini hari ini untuk menentang impor ractopamine,” ujar Kelvin Chen (54), seorang teknisi komputer. “Saya rasa, akhir-akhir ini banyak pebisnis yang tidak etis. Jika mereka mencampur daging babi asal AS dengan daging babi Taiwan dan lalu menjualnya pada kami para konsumen, kami sebagai individu tidak akan mungkin mengetahui asal daging babi itu.”

“Saya punya anak dan jika kami makan daging dengan kandungan ractopamine, itu tidak baik untuk kesehatan tubuh kami,” ucap Jacky Tsui (37), seorang pekerja pabrik. “Saya harap pemerintah dapat melihat bahwa kami, warga negara, menentang keputusan ini.”

 

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU