> >

Tembang Jawa dan Nyanyian Duta Besar Bergema di Kota Wellington

Kompas dunia | 19 November 2020, 08:01 WIB
Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya bernyanyi bersama staf KBRI Wellington, dalam acara resepsi diplomatik di Wellington, Rabu (18/11/2020). (Sumber: KBRI Wellington)

WELLINGTON, KOMPAS.TV – Tembang sekar macapat pangkur berkumandang di Wellington, Selandia Baru. Segenap tamu yang hadir langsung terdiam dan mendengarkan tembang mistis yang berasal dari budaya Jawa ini.

Bagi warga Selandia Baru, mungkin ini adalah pengalaman pertama mereka mendengarkan tembang Jawa yang syahdu dan penuh filosofi.

Seluruh tamu undangan mendengarkan kata demi kata yang dilantunkan dalam bahasa Jawa oleh para staf KBRI Wellington. Mereka tidak memahami makna lagu yang dinyanyikan. Namun mereka dapat merasakan nuansa magis yang disampaikan oleh tembang ini.

Suasana khas budaya Indonesia ini tersaji dalam resepsi diplomatik dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia dan Hari Ulang Tahun ke-75 Tentara Nasional Indonesia, Rabu (18/11/2020) di Wellington.

Resepsi diplomatik pada awalnya akan diselenggarakan pada bulan Agustus lalu. Namun acara harus diundur karena situasi pandemi Covid-19. Kini setelah pandemi di Selandia Baru sudah terkendali dan tidak ada lagi pembatasan sosial, resepsi diplomatik pun akhirnya dapat terselenggara.

Suasana hening yang tercipta karena tembang Jawa di awal acara, seketika berubah menjadi semarak ketika Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya menunjukkan keahliannya dalam bernyanyi.

Bersama staf KBRI Wellington yang tergabung dalan grup vocal The Brafaks, Dubes Tantowi menyanyikan tiga buah lagu yang berjudul Seasons of Love, Teach Your Children dan Aquarius. Lagu country yang lekat pada sosok Dubes Tantowi pun terwakilkan dalam lagu Teach Your Children.

Para tamu undangan ikut bernyanyi dan bergoyang mengikuti irama lagu. Menurut Dubes Tantowi, acara resepsi diplomatik yang diadakan KBRI Wellington setiap tahunnya selalu ditunggu-tunggu di ibukota Selandia Baru ini.

Baca Juga: Rayakan 45 Tahun Asean - Selandia Baru, Jokowi Ingin Perkuat Kerja Sama

“Kalau Indonesia yang mengadakan resepsi diplomatik, pasti istimewa. Dan konsep kita selalu berbeda-beda setiap tahun,” ujarnya kepada Kompas.tv, Rabu (18/11/2020).

Untuk tahun ini, tema yang diusung adalah Indonesia yang merupakan bagian dari kawasan Pasifik. Konsep ini diwakilkan oleh kesenian dari Papua dan Nusa Tenggara Timur.

Para panitia acara terlihat memakai pakaian dengan sentuhan tenun dari Indonesia timur. Demikian pula dengan dekorasi ruangan yang dipenuhi properti Indonesia timur.

“Ini adalah acara dimana kita memperkenalkan budaya Indonesia dalam segala aspek. Baik pariwisata, budaya, keramahtamahan dan kulinernya. Dalam resepsi diplomatik Indonesia, kita selalu memperkenalkan misi-misi Indonesia di Selandia Baru dan di Pasifik,” tambahnya.

Para tamu undangan terlihat menikmati suasana. Mereka ikut bernyanyi dan menari, juga menyantap penganan khas Indonesia yang disajikan seperti kue lapis beras merah putih, lapis surabaya, semar mendem dan tahu kukus.

Salah satu tamu yang hadir adalah mantan Dubes Selandia Baru untuk Indonesia David Taylor. Ia menyampaikan kesannya terhadap acara yang dihelat tahun ini.

“Saya sangat bahagia bisa berada disini dan menikmati keramahtamahan Indonesia. Tantowi adalah penampil yang hebat, dengan pidato yang bagus. Banyak hal baik tentang hubungan kedua negara. Dan saya sangat menikmati penampilan dan nyanyian dari staf KBRI,” ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Selandia Baru Jacinda Ardern

Dubes Taylor juga menambahkan, Indonesia adalah negara yang luar biasa. Ketika tinggal di Indonesia, ia menikmati keanekaragaman budaya, makanan dan keindahan nusantara. Kini ia mengingat masa tugas di Indonesia sebagai kenangan yang indah.

Walikota Wellington Andy Foster pun terlihat hadir di antara para undangan.

“Sangat menyenangkan berada disini bersama komunitas internasional untuk merayakan kemerdekaan Indonesia. Dubes Tantowi luar biasa, dia adalah penampil yang baik,” ujarnya.

Kemeriahan acara berlanjut ketika Ketua Dharma Wanita KBRI Wellington Dewi Yahya mengundang seluruh tamu untuk menari gemufamire. Para tamu pun ikut menarikan tarian yang berasal dari Maumere, Nusa Tenggara Timur ini.

Tamu undangan menari Gemufamire yang berasal dari Maumere, Nusa Tenggara Timur, dalam acara resepsi diplomatik yang diadakan KBRI Wellington. (Sumber: KBRI Wellington)

Di penghujung acara, Dubes Tantowi kembali naik ke panggung bersama The Brafaks untuk menyanyikan lagu Poco-Poco. Panitia acara dengan spontan menari Poco-Poco dan diikuti oleh para tamu undangan.

Acara malam itu yang dibuka dengan syahdu oleh tembang Jawa, dan akhirnya ditutup dengan kemeriahan tarian Poco-Poco.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU