> >

Kemenangan Joe Biden/Trump Ditentukan dari Electoral College, Apa Itu?

Kompas dunia | 4 November 2020, 15:30 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan lawannya di pemilu 2020, mantan Wakil Presiden Joe Biden. (Sumber: AFP via Kompas.com)

AMERIKA SERIKAT, KOMPAS.TV – Kandidat presiden yang memiliki suara terbanyak belum tentu memenangkan Pemilu Presiden Amerika Serikat 2020.

Jika melihat pada pemilu Amerika tahun 2016, Calon Presiden Hillary Clinton unggul di atas Donald Trump dengan lebih dari tiga juta suara.

Meski demikian, harapannya untuk jadi orang nomor wahid Amerika Serikat, kandas lantaran dirinya kalah dalam electoral college.

Apa Itu electoral college?

Electoral college adalah pemilihan presiden secara langsung yang dipilih oleh lembaga, yang bernama electoral college.

Anggota electoral college inilah yang bertugas untuk memilih Presiden dalam pemilu.

Para anggota electoral college dipilih oleh warga ketika pemilu. 

Mereka merupakan perwakilan dari partai politik di masing-masing negara bagian, atau orang yang berafiliasi dengan kandidat capres tertentu.

Oleh karena itu, saat pemilu berlangsung, warga tak hanya memberikan suara untuk calon presiden, melainkan juga untuk anggota electoral college.

Baca Juga: Begini Situasi Pemilu Amerika di Tengah Pandemi Covid-19

Bagaimana Cara Proses Electoral College?

Secara keseluruhan, Amerika memiliki 538 perwakilan electoral college yang tersebar di 52 negara.

Masing-masing negara bagian memiliki jumlah perwakilan electoral college yang berbeda-beda, tergantung dari jumlah penduduknya.

Semakin banyak penduduk, jumlah electoral college juga akan semakin banyak.

Setiap negara bagian setidaknya memiliki minimal tiga electoral college.

Saat ini, negara bagian yang memiliki suara electoral college terbesar saat ini adalah California, dengan jumlah suara 55 kandidat.

Baca Juga: Trump: Saya Deklarasikan Kemenangan Hanya Jika Memang Menang

Dilansir dari BBC Indonesia (4/11), biasanya, anggota electoral college akan memilih calon presiden yang mendapatkan suara terbanyak dalam pemilu di negara bagian tersebut.

Sebagai contoh, jika seorang kandidat dari partai Demokrat memenangkan suara 50,1% di negara bagian Minnesota,  maka ia akan mendapat seluruh suara dari anggota electoral college dari negara bagian tersebut.

Meski demikian, ada juga beberapa negara bagian yang membagi  electoral college berdasarkan proporsi suara yang diterima masing-masing calon presiden. 

Negara bagian tersebut dinamakan dengan swing state. Inilah alasan kenapa kandidat presiden lebih fokus untuk menangkan suara di swing state tersebut. 

Kandidat yang mendapatkan suara 270 electoral college, dinyatakan sebagai pemenang pemilu Amerika Serikat.

Penulis : Abdur-Rahim

Sumber : Kompas TV


TERBARU