> >

Umumkan Israel dan Sudan Sepakat Lakukan Normalisasi Hubungan, Trump Sempat Ejek Biden

Kompas dunia | 24 Oktober 2020, 13:35 WIB
Presiden AS Donald Trump dalam sambungan telepon dengan pejabat Sudan dan Israel (Sumber: Associated Press )

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan bahwa Sudan dan Israel sudah sepakat untuk melakukan normalisasi hubungan.

Namun, di sela pengumuman tersebut Trump masih sempat mengejek rivalnya di pemilihan Presiden AS, Joe Biden.

AS memang menjadi perantara untuk normalisasi hubungan antara Sudan dan Israel.

Baca Juga: Pesawat Latih Angkatan Laut AS Jatuh, Dua Orang Tewas

Kesepakatan tersebut terjadi setelah Trump melakukan pertemuan lewat telepon dengan Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu, serta dua pemimpin dewan militer transisional Sudan, Abdel Fattah al-Burhan dan Abdalla Hamdok.

“Para pemimipin sepakat untuk melakukan normalisasi hubungan antara Sudan dan Israel, serta untuk mengakhiri keadaan perang antarnegara,” bunyi pernyataan bersama ketiga negara dikutip dari The Guardian.

Namun, di sela-sela pengumuman tersebut, Trump masih sempat-sempatnya mengejek Biden, lewat pertanyaan yang dilontarkannya pada Netanyahu.

Baca Juga: Mengenal Letkol Revilla Oulina, Prajurit TNI Wanita Pertama yang Jadi Komandan Pasukan PBB di Sudan

“Apakah Anda pikir si pengantuk Joe bisa membuat kesepakatan ini berhasil?” tanya Trump.

Netanyahu pun menjawabnya, namun terlihat cukup cangguh dalam mengemukakan jawaban.

“Uh…satu hal yang bisa saya katakan kepada Anda, kami (Isreal) mengapresiasi pertolongan untuk menjalin perdamaian dengan Amerika,” tutur Netanyahu.

Baca Juga: Miris, Dua Balita Ditemukan Masih Hidup Setelah Tiga Hari Tinggal dengan Jasad Kedua Orang Tuanya

Sudan pun menjadi negara minoritas Muslim ketiga yang telah menjalin normalisasi hubungan dengan Israel tahun ini.

Sebelumnya, Uni Emirat Arab dan Bahrain sudah lebih dulu menjalin normalisasi dengan negara Zionis tersebut.

Tak ayal, hal ini jelas menjadi pukulan besar bagi Palestina, mengingat Sudan sebelumnya merupakan salah satu pihak yang menginginkan negara tersebut merdeka.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU