> >

Thailand Umumkan Dekrit Darurat Menyusul Unjuk Rasa di Bangkok

Kompas dunia | 15 Oktober 2020, 10:42 WIB
Polisi anti huru hara bergerak dengan perisai untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-demokrasi di luar Gedung Pemerintah di Bangkok, Thailand, Kamis, 15 Oktober 2020. (Sumber: Associated Press)

Menurut pemerintah, hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman yang akan mempengaruhi keamanan, perdamaian dan ketertiban nasional.

Sejak Juli, pemerintah Thailand kerap menghadapi protes jalanan yang dipimpin mahasiswa. Mereka meminta perdana menteri untuk mengundurkan diri dan membatasi kekuasaan raja.

Namun demonstrasi di Bangkok beberapa hari terakhir adalah salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun belakangan. Ribuan orang berunjuk rasa untuk  menentang pihak berwenang dan menuntut perubahan.

Baca Juga: Unjuk Rasa di Thailand, Inginkan Reformasi Politik dan Peran Monarki

Tuntutan utama para demonstran adalah meminta pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dibubarkan. Selain itu mereka meminta penulisan ulang konstitusi dan meminta pemerintah berhenti menindak para pengkritik.

Tuntutan para pengunjuk rasa untuk mereformasi kerajaan merupakan isu yang sangat sensitif di Thailand. Kritik terhadap monarki dapat berbuah hukuman penjara untuk waktu yang sangat lama.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU