> >

Mengejutkan, Kim Jong-Un Minta Maaf Atas Penembakan Pejabat Korea Selatan

Kompas dunia | 25 September 2020, 15:51 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. (Sumber: AP Photo)

SEOUL, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un melakukan sebuah langkah mengejutkan yang tak pernah dilakukannya.

Pemimpin yang dikenal sebagai sosok yang sadis itu meminta maaf atas terbunuhnya seorang pejabat Korea Selatan.

Seperti dikutip dari BBC, Kim Jong-un mengatakan kepada Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, kejadian memalukan itu seharusnya tak terjadi.

Baca Juga: Trump Tak Akan Serahkan Jabatan Presiden AS dengan Damai Jika Kalah, Senator Republik Mengecam

Sebelumnya, seorang pejabat perikanan Korea Selatan dikabarkan menghilang dari kapal patrol saat berada 6 mil dari garis kontrol militer.

Pihak Korea Selatan mengungkapkan bahwa lelaki berusia 47 tahun itu ditemukan tentara Korea Utara di perairan mereka.

Dia kemudian ditembak di tempat dan tubuhnya dibakar. Hal itu diyakini sebagai kebijakan tembak ditempat yang dilakukan Korea Utara.

Baca Juga: Sadisnya Kim Jong-Un, Pejabat Korea Selatan Ditembak dan Dibakar di Korea Utara

Pembunuhan itu menjadi pertama kalinya penduduk Korea Selatan ditembak tentara Korea Utara sedekade terakhir.

Permintaan maaf Kim Jong-un diungkapkan lewat surat yang dikirimkan kepada Moon Jae-in.

Menurut Rumah Biru Korea, Kim Jong-un mengucapkan maaf karena telah mengecewakan Moon Jae-in dan masyarakat Korea Utara.

Baca Juga: Kim Jong-Un Ternyata Nyaris Dibunuh oleh Tentara Korea Utara pada 2018

Ucapan ini merupakan komentar resmi pertama dari Korea Utara terkait peristiwa tragis itu.

Pihak Korea Utara juga memberikan hasil investigasi mereka atas kasus ini kepada Korea Selatan.

Direktur Keamanan Nasional Korea Selatan Suh Hon, mengungkapkan seorang pria ditembak 10 kali, setelah memasuki perairan Korea Utara dan kemudian berusaha melarikan diri setelah gagal memperkenalkan dirinya.

Baca Juga: Berhubungan Intim saat Rapat Virtual dengan Zoom, Anggota Parlemen Argentina Terancam Dihukum

Namun, pihak Korea Utara menegaskan mereka tidak membakar tubuhnya, melainkan material mengapung yang membawanya.

Saat ini perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara pun diperketat.

 Kebijakan tembak ditempat diberlakukan Korea Utara kepada pihak ilegal yang masuk negara mereka untuk mengatasi wabah Covid-19.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU