> >

Kucing Sekarat karena Keracunan, Simak Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Menanganinya

Tips, trik, dan tutorial | 28 September 2022, 07:05 WIB
Ilustrasi kucing. (Sumber: Pixabay)

MALANG, KOMPAS.TV - Sebuah video yang menunjukkan sejumlah kucing sekarat di Malang, Jawa Timur akibat keracunan, viral di media sosial pada Minggu (25/9) hingga Senin (26/9).

Dalam video yang beredar di media sosial Facebook dan Instagram itu, nampak beberapa kucing yang sekarat dan meraung. Nampak juga dalam video tersebut seseorang yang mencoba untuk menolong kucing yang seolah menahan rasa sakit. 

Kejadian kucing diracun ini diduga terjadi di Perumahan Patraland, Kelurahan Tasikmadu, Kota Malang.

Belum diketahui makanan atau hal lain yang menyebabkan kucing keracunan di Malang itu.

Umumnya, ada sejumlah penyebab kucing keracunan, di antaranya memakan racun tikus atau tanaman beracun, meminum cairan pembersih, hingga sengaja diracuni orang.

Kucing yang mengalami keracunan biasanya menjadi pendiam, lemas, mengeluarkan banyak air liur, dan mulut berbusa.

Melansir dari Kompas.com, ada empat cara menangani kucing keracunan.

Memberikan susu sapi yang disteril

Banyak pemilik kucing menganggap bahwa susu sapi yang sudah disteril baik untuk kucing karena laktosanya yang rendah. 

Cara ini agak kontroversial karena susu sapi tidak boleh diberikan pada kucing lantaran mengandung laktosa yang tinggi. 

Kucing tidak mampu mencerna laktosa dengan baik, sehingga susu sapi biasa dapat membuat kucing mengalami masalah pencernaan, seperti diare dan muntah-muntah.

Namun, susu sapi yang sudah disteril bisa bermanfaat bagi kucing yang mengalami keracunan. Anda bisa memberikannya dengan cara menyuapi atau menggunakan spet. 

Susu yang telah disteril bisa membuang dan menetralisir racun yang ditimbulkan dari zat-zat kimia berbahaya.

Apabila kucing keracunan, berikan susu sapi yang telah disteril untuk mereka minum. Jika kucing menolaknya, berikan susu menggunakan spet. 

Sedot susu menggunakan spet, lalu minumkan ke kucing dengan cara memasukkan spet lewat samping mulut kucing. 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU