> >

Perlukah Vaksinasi untuk Cegah Pneumonia? Begini Kata Ahli Paru-paru

Tips, trik, dan tutorial | 4 Januari 2022, 13:14 WIB
Ilustrasi vaksin. (Sumber: pixabay.com)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Pneumonia adalah infeksi pada salah satu atau kedua paru-paru yang biasanya berasal dari beberapa jenis kuman, paling sering bakteri dan virus.

Ada sejumlah gejala yang muncul saat seseorang terkena pneumonia, di antaranya demam, batuk, sesak napas, nyeri dada, dan kehilangan selera makan.

“Dan di era COVID-19, sangat penting untuk fokus pada kesehatan dan keselamatan paru-paru Anda,” kata ahli paru Anu Suri, MD, FCCP, seperti dikutip dari Cleveland Clinic.

Vaksin pneumokokus membantu melindungi orang-orang yang berisiko terkena infeksi pneumokokus serius, yang dapat menyebabkan komplikasi, rawat inap di rumah sakit, atau bahkan kematian.

Baca Juga: Memiliki Gejala yang Mirip, Begini Perbedaan Bronkitis dan Pneumonia

Penting juga untuk dicatat bahwa vaksin membantu melindungi terhadap beberapa - tetapi tidak semua - pneumonia bakteri.

“Ada lusinan jenis pneumonia bakteri yang berbeda,” kata Dr Suri.

“Vaksin pasti akan mengurangi risiko pneumonia bakteri yang paling umum.”

Siapa yang harus mendapatkan vaksin pneumonia?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan vaksin pneumokokus bagi mereka yang termasuk dalam kelompok berikut:

-Semua bayi dan anak di bawah 2 tahun.

-Semua orang dewasa 65 tahun atau lebih.

-Orang dewasa berusia 19 hingga 64 tahun yang merokok.

-Anak-anak di atas 2 tahun dan orang dewasa di bawah 65 tahun yang memiliki penyakit kronis tertentu (yang mempengaruhi jantung, paru-paru dan ginjal).

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU