> >

5 Cara Mendapatkan Jenis Kelamin Bayi Sesuai Keinginan, Fakta atau Mitos?

Tips, trik, dan tutorial | 16 November 2021, 17:03 WIB
Sebagian orang mencoba beberapa cara yang disarankan agar janin yang dikandung memiliki jenis kelamin seperti yang diinginkan oleh orang tuanya. (Sumber: pixabay.com)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Sebagian orang mencoba beberapa cara yang disarankan agar janin yang dikandung memiliki jenis kelamin seperti yang diinginkan oleh orang tuanya,  mulai dari perubahan pola makan hingga waktu hubungan seksual.

Tetapi, tidak ada yang terbukti berhasil memastikan jenis kelamin janin yang dikandung. Dalam kehamilan tanpa bantuan, kemungkinan memiliki bayi dari kedua jenis kelamin tetap adil bahkan pada 50/50.

Ahli Urologi, Sarah Vij, MD, dan spesialis kesehatan wanita Cynthia Austin, MD, menjelaskan apa yang mendorong teori tersebut dan menjelaskan kebenarannya.

Mitos tentang jenis Kelamin Bayi

Beberapa mitos didasarkan pada Metode Shettles, yang dikembangkan oleh Landrum Shettles pada 1960-an.

Dia membangun teorinya berdasarkan fakta bahwa sperma yang membawa kromosom Y, yang mengandung bayi laki-laki (XY), lebih ringan dan lebih cepat tetapi kurang tahan lama dibandingkan sperma yang membawa kromosom X yang menghasilkan anak perempuan (XX). Beberapa mitos tentang konsepsi berasal dari teori ini.

Mitos 1:

Melakukan hubungan intim lebih dekat dengan ovulasi memungkinkan sperma kromosom Y yang lebih ringan dan lebih cepat mencapai sel telur terlebih dahulu.

Baca Juga: Ini Waktu Terbaik Berhubungan Intim saat Merencanakan Kehamilan

Hubungan intim lebih jauh dari ovulasi memungkinkan sperma kromosom X yang lebih kuat dan tahan lama untuk hidup lebih lama dari sperma kromosom Y.

 “Hubungan dua hari sebelum ovulasi adalah waktu yang tepat,” kata Dr Austin, seperti dilansir Cleveland Clinic.

Tetapi dia menambahkan ini hanya akan meningkatkan kemungkinan pembuahan, dan tidak akan mempengaruhi jenis kelamin bayi Anda nantinya.

Mitos 2:

Shettles menunjukkan bahwa melakukan hubungan intim lebih dalam membantu sperma kromosom Y lebih cepat mencapai sel telur terlebih dahulu.

Melakukan hubungan intim lebih dalam, kata Dr Austin, tidak akan mengubah pengiriman sperma ke sel telur sama sekali.

Mitos 3:

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU