> >

Ternyata Tidak Ada Pribumi Asli Indonesia, Siapa Kelompok Manusia Pertama yang Datang ke Nusantara?

Explore indonesia | 16 Agustus 2021, 20:50 WIB
Ilustrasi manusia Indonesia beragam dan tidak ada pribumi. Seorang pedagang asongan berjalan melewati mural membawa pesan damai keberagaman masyarakat pada Selasa (7/2/2017). (Sumber: KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA)

Mereka tiba di daerah bernama Paparan Sunda, yang sekarang pecah menjadi pulau-pulau tersendiri, yaitu Kalimantan, Sumatera, Semenanjung Malaya, dan Jawa.

Tak berhenti di situ, mereka terus mengembara hingga Australia dan Papua.

“Orang yang pertama kali datang di Indonesia itu adalah orang-orang yang sekitar kita bisa lihat mereka yang memiliki keturunan Papua dan berada di wilayah Papua sekarang,” ujar Pradiptajati Kusuma, peneliti genetika dari Eijkman Institute, dikutip dari kanal YouTube BBC News Indonesia.

Baca Juga: Filosofi Baju Adat Badui yang Dipakai Jokowi Saat Sidang Tahunan MPR 2021

Jejak kelompok pendatang pertama ini terlihat dari berbagai penemuan arkeologi di Sarawak, Malaysia dan di Maros, Sulawesi Selatan.

Lalu, kelompok kedua manusia datang ke Nusantara dari Asia Daratan, tepatnya wilayah yang kini menjadi Vietnam. Mereka datang sekitar 30 ribu tahun lalu.

Migrasi ketiga meliputi warga Tiongkok. Kelompok manusia itu melalui rute Formosa (Taiwan) dan Filipina. Mereka datang sekitar 5 ribu hingga 6 ribu tahun lalu.

Keturunan kelompok ketiga ini termasuk warga suku Mentawai dan Nias.

Gelombang kedatangan besar terakhir mencakup para pedagang dari Tiongkok, India, dan Arab. Termasuk pula pedagang dari Eropa yang mencari rempah-rempah ke Nusantara.

“Gelombang terakhir itu pada masa sejarah, pedagang dari China, Arab, dan India yang sekarang jejak genetiknya sangat jelas bisa kita lihat di populasi-populasi yang ada di Indonesia,” beber Pradiptajati.

Penelitian ini menghasilkan temuan penting karena sejarah asal-usul dan pendataan gen manusia Indonesia sebenarnya terbatas daripada masyarakat di negara lain.

Temuan ini bermanfaat sebagai pedoman pengobatan untuk penyakit tertentu yang identik dengan suatu gen.

Selain itu, hasil penelitian penting untuk membungkam narasi rasisme dan perpecahan antarkelompok. Sebab, kenyataanya manusia Indonesia memang beragam dan datang dari berbagai tempat.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/NatGeo Grid


TERBARU