> >

Ada di Pulau Jawa, 5 Desa Ini Pantang Menjual Nasi ke Pembeli, Mana Saja?

Explore indonesia | 17 Juni 2021, 05:50 WIB
Ilustrasi nasi yang menjadi salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. (Sumber: Dok. Shutterstock/kazoka via Kompas.com)

Hal ini sebagai rasa hormatnya kepada Nyai Sabirah, yang dipercaya sebagai leluhur yang akan memberikan kutukan bagi siapa saja yang masih menjual nasi. 

Ada yang mencoba menjual nasi akhirnya semua masakan yang akan dia jual termasuk nasi itu basi padahal baru saja selesai dimasak. 

Para pedagang makanan atau masakan di Desa Bakaran Wetan tidak berani menjual nasi bukan berarti mereka tidak menyediakan nasi untuk para pembeli.

Baca Juga: Pasca-Terbakarnya Kapal di Pati, Sungai Juwana Bisa Dilewati

4. Desa Penimbun

Lestarikan lingkungan, puluhan ribu benih ikan ditebar di Embung DAS Kalong Desa Penimbun, Kebumen, Jawa Tengah. (Sumber: https://penimbun.kec-karanggayam.kebumenkab.go.id)

Desa ini berada di wilayah Kecamatan Karanggayam, Kebumen, Jawa Tengah. Lokasinya 20 Km arah barat laut dari Kota kebumen.

Meski tak ada aturan tertulis, tapi semua warga tak ada yang berani melanggar pantangan yang sudah ada sejak zaman nenek moyang itu. 

Warga setempat mengenang ketika ada warga yang melanggar pantangan berjualan nasi ini. Entah kebetulan atau tidak, warga yang melanggar pantangan itu meninggal. 

Apabila mampir pada salah satu warung makan di Desa Penimbun ini, sebaiknya jangan memesan menu nasi pada hidangan. Warga setempat mengenang ketika ada warga yang melanggar pantangan berjualan nasi ini.

Entah kebetulan atau tidak, warga yang melanggar pantangan itu meninggal. Apabila mampir pada salah satu warung makan di Desa Penimbun ini, sebaiknya jangan memesan menu nasi pada hidangan.

Dengan demikian untuk menanam padi akan butuh usaha dan perjuangan ekstra yang sangat berisiko terjadinya gagal panen.

"Konon ceritanya ada pengelana atau musafir lewat di Desa Penimbun terus minta nasi kepada warga karena kelaparan, tapi tidak ada yang mau ngasih karena saat itu warga juga masih dalam keadaan susah. Musafir itu kemudian mengeluarkan kata-kata semacam kutukan jika warga Penimbun dan anak cucunya kelak ada yang jualan nasi maka akan ada musibah di sini," kata Sekretaris Desa setempat, Simin Prayogi.

Simin lalu mengenang ketika ada warga yang melanggar pantangan berjualan nasi ini. Entah kebetulan atau tidak, warga yang melanggar pantangan itu meninggal.

"Musibahnya ya ada kejadian yang tidak wajar, intinya ada kematian. Mungkin memang takdirnya, tapi kebetulan pas ada kejadian pas dulu pernah ada yang melanggar. Makanya sampai sekarang warga sama sekali tidak berani melanggar lagi," imbuhnya.

Baca Juga: Momen Erick Thohir Bertemu Petani Kenakan Jersey Inter Milan di Kebumen

5. Desa Tlogopucang

Embung Tlogopucang yang berad di wilayah Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (Sumber: pemdestlogopucang.blogspot.com)

Terakhir yakni Desa Tlogopucang yang berada di Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Di desa ini tidak akan pernah bisa ditemui warung makan atau warung penjual nasi. Masyarakat setempat meyakini dan mematuhi larangan menjual nasi, yang sudah menjadi tradisi turun-temurun.

Ada filosofi yang dalam di balik histori dari tradisi ini. Konon, nenek moyang atau leluhur Desa Tlogopucang melarang masyarakatnya menjual nasi agar mereka saling berbagi atau bersedekah. 

Dengan saling berbagi atau bersedekah, maka akan terlahir masyarakat yang rukun, damai, dan sejahtera, serta dijauhkan dari marabahaya.

Larangan menjual nasi itu sampai saat ini masih sangat melekat dalam kehidupan masyarakat Desa Tlogopucang.

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU