> >

Bongkar Strategi Jelang Italia vs Spanyol, Lebih Banyak Pundit Jagokan Gli Azzuri

Prediksi pertandingan | 6 Juli 2021, 21:42 WIB
Gelandang Italia, Nicolo Barella merayakan gol dalam laga perempat final melawan Belgia. Italia kini akan berhadapan dengan Spanyol dalam pertandingan semifinal Piala Erop 2021.  (Sumber: Twitter @EURO2020)

LONDON, KOMPAS.TV - Dua tim kandidat juara EURO 2020 Italia dan Spanyol akan bertemu dalam laga semifinal pada Rabu (7/7/2021) pukul 02.00 WIB. Para pundit mengeluarkan prediksi masing-masing tentang hasil akhir laga ulangan final Piala Eropa 2012.

Para penikmat bola perlu mengantisipasi dual Tiki-Taka dalam laga ini. Hal ini akan menjadi sajian menarik karena Italia akan berhadapan dengan negara di mana Tiki-Taka tercipta. 

Seperti diketahui, sejak Roberto Mancini menjadi manajer timnas Italia, Gli Azzuri melakukan perombakan besar-besaran.

Baca Juga: Italia vs Spanyol: Perkiraan Susunan Pemain dan Rekor Head to Head

Melansir The Athletic, Mancini mengubah pendekatan bermain khas Italia, cattenacio atau strategi pertahanan gerendel menjadi pendekatan yang cenderung menyerang.

Italia kerap menerapkan formasi 4-3-3 yang dapat berubah seusai keadaan. Saat menyerang, formasi ini bakal berubah menjadi 3-2-5 di mana bek kiri dan satu gelandang mereka akan naik membantu serangan.

Tempo permainan Italia bergantung pada dua playmaker, biasanya Jorginho dan Marco Veratti, yang dapat digantikan Manuel Locatelli.

Dua playmaker ini bekerja layaknya Xavi dan Andreas Iniesta yang menjadi sumbu permainan Spanyol saat menjuarai Piala Dunia 2010.

Mengutip The Guardian, pihak Italia membantah mereka terinspirasi dari gaya permainan Tiki-Taka a la Spanyol.

“Kami tidak mengambil inspirasi dari Spanyol. Kami hanya memiliki ideologi sepakbola yang sama: menguasai bola, menerapkan pressing tinggi di fase menyerang, dan mencoba mendominasi lawan,” ujar Federico Chiesa.

Bagaimana pun, kedua tim juga sama-sama menggunakan strategi 4-3-3. Meski begitu, kedua tim memang memiliki perbedaan dalam menerjemahkan strategi itu.

Anak asuh Mancini mengandalkan bek sayap kiri mereka untuk maju membantu serangan sehingga membentuk strategi 3-3-4 atau 3-2-5 di fase menyerang.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU