> >

Pakar: KDRT Juga Bisa Terjadi Pada Mereka yang Berpendidikan Tinggi, Kuncinya Saling Ikhlas

Lifestyle | 11 Januari 2023, 16:16 WIB
Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tingkat pendidikan tidak menjamin seseorang tidak akan melakukan KDRT. (Sumber: pkbijateng.or.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) seringkali diasosiasikan dengan mereka yang datang dari keluarga berpendidikan rendah dan tinggal di pedesaan. Padahal tidak demikian. Apa yang menimpa Venna Melinda oleh suaminya, Ferry Irawan, keduanya berpendidikan tinggi. 

Begitu pula dengan Raden Indrajana, yang melakukan kekerasan terhadap anaknya. Selain lulusan perguruan tinggi terkenal, Indra bahkan menempati posisi top di sebuah perusahaan swasta. 

Instruktur Pusat Keluarga Sakinah Kementerian Agama RI Arif Sugeng Widodo mengatakan, KDRT memang bisa terjadi di antara mereka yang berpendidikan tinggi.

KDRT tidak selalu perihal kekerasan fisik, namun juga kekerasan psikis, kekerasan seksual, dan penelantaran rumah tangga. 

 

"Yang lebih penting adalah kualitas pendidikannya dan ini tidak hanya pendidikan formal tapi juga pendidikan informal, pendidikan keluarga, pola asuh, modeling dari orang dewasa terutama orang tua serta nilai-nilai baik yang dipegang oleh setiap pasangan," ucap Widodo kepada Kompas TV, Selasa (10/1/2022).

Baca Juga: Awal Perkenalan Venna Melinda dan Ferry Irawan hingga Berujung Laporan KDRT

Selain kualitas pendidikan, kematangan pribadi dan kualitas karakter individu juga menjadi faktor pemicu seseorang bisa melakukan tindakan KDRT. 

"Kematangan pribadi di mana individu memiliki keseimbangan antara sikap tenggang rasa atau toleransi dan sikap berani atau asertif," terangnya.

Widodo menambahkan, kematangan pribadi juga perlu didukung dengan ketrampilan komunikasi yang baik sehingga setiap pasangan bisa saling menyampaikan harapannya, 

"Tidak hanya diam ketika memiliki uneg-uneg dan berharap pasangan paham dengan sendirinya," ungkapnya.

Baca Juga: Hotman Paris: Ferry Irawan Diduga Lakukan KDRT karena Venna Melinda Kembali Terjun ke Politik

Tips Menyelesaikan Masalah Agar Tak Picu KDRT

Widodo juga memberikan tips untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.

"Pahami bahwa konflik dalam perkawinan itu wajar, biasa terjadi dan justru itu menunjukkan bahwa perkawinannya benar," ucap dia.

Ia mengatakan, seyogianya masing-masing pasangan perlu memegang perspektif keadilan, kesalingan dan keseimbangan sebagai pondasi dalam berperilaku.

Baca Juga: Berkaca dari Kasus Venna Melinda, Mengapa KDRT Bisa Terjadi di Masa Awal Pernikahan?

"Bahwa menikah adalah berpasangan dan janji yang kokoh. Bila konflik terjadi, semangatnya adalah menyelesaikan bersama, berjuang bersama dan semangat mempertahankan ikatan perkawinan," jelasnya.

Selain itu, saling memperlakukan pasangan dengan baik, manusiawi, penuh hormat dan bermartabat juga menjadi salah satu kunci terhindar dari KDRT.

"Miliki prinsip saling ridho atau saling ikhlas. Menerima diri dan pasangan apa adanya, hindari menuntut pasangan," kata Widodo.

Terakhir, membiasakan berdiskusi, musyawarah, bicara dari hati ke hati dalam interaksi sehari-sehari juga termasuk dalam upaya terhindar dari KDRT.

Penulis : Dian Nita Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU