> >

Tantangan Guru di Masa Pandemi Covid-19: Penurunan Fokus dan Pemahaman Siswa

Lifestyle | 29 Juli 2022, 16:22 WIB
Ilustrasi. Pandemi Covid-19 melumpuhkan berbagai sektor aktivitas termasuk pendidikan. Sekolah yang harus dilaksanakan secara virtual membuat pemerintah terus melakukan penyesuaian tanpa akhir demi kenyamanan bersama. (Sumber: Freepik)

Pembuatan tugas dan evaluasi tugas ini juga harus memanfaatkan sarana-sarana daring. Tantangan lain yang dialami para guru adalah dipaksa untuk cepat beradaptasi dengan beragam aplikasi daring. Terkadang mereka juga harus mengajarkan cara menggunakannya kepada wali murid atau murid.

Pembuatan soal juga tidak diberikan begitu saja, perlu dimasukkan terlebih dahulu melalui media pembelajaran daring, seperti Google Classroom, Google Formulir, Kahoot, Quizizz, Schoology, atau kanal lain yang mudah dijangkau.

Persiapan penilaian ini jelas membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Maka dari itu, selama pandemi, jam kerja guru bisa lebih padat dari seharusnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat pemerataan upah yang layak untuk guru pun masih sulit dicapai.

Baca Juga: Siswa Pingsan Saat Pertama Masuk Sekolah Tatap Muka

Sikap dan Pemahaman Murid

Bukan hanya dari luar, tantangan juga datang dari murid. Selama pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, guru wajib memiliki kesabaran ekstra.

Ketika guru sudah totalitas menyiapkan materi, ada beberapa murid yang tak menyimak dengan saksama. Ada pula guru yang sudah semangat mengajar, tapi para siswa sama sekali tak meresponsnya.

Hal ini terjadi karena suasana bebas di rumah membuat rasa tanggung jawab anak untuk fokus menerima pendidikan pun terkikis. Bukan hanya itu, parahnya hal ini juga mengakibatkan hilangnya pemahaman atau learning loss.

Baca Juga: Potensi Learning Loss dan Munculnya Klaster Sekolah jadi Dilema Pelaksanaan PTM

Melansir dari laman The Glossary of Education Reform, learning loss diartikan sebagai kehilangan atau keterbatasan pengetahuan dan kemampuan secara umum ataupun spesifik atau merujuk pada progres akademis.

Umumnya hal ini terjadi karena kesenjangan yang berkepanjangan atau diskontinuitas dalam pendidikan bagi siswa. 

Akhirnya, hal ini berdampak pada menurunnya rata-rata akademik para murid. Dalam jangka panjang, pemerintah mungkin harus melakukan penurunan materi pendidikan untuk mengejar ketertinggalan para siswa.

Mungkin menjadi guru terlihat nyaman dan menyenangkan, namun sesungguhnya mengajar dan mendidik bukan suatu perkara yang mudah. 

Simak lebih lanjut kisah perjuangan seorang guru yang mengajar tanpa lelah yang dibawakan secara monolog dalam siniar Dongeng pilihan Orangtua episode “Cepat Sembuh Pahlawanku” di Spotify. Dengarkan juga episode menarik lainnya!

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ristiana D. Putri

Penulis : Ristiana D Putri Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU