> >

Menantu Ungkap Kronologi Jemek Supardi Meninggal, Sempat Derita Infeksi Paru-paru

Selebriti | 17 Juli 2022, 08:31 WIB
Ilustrasi. Seniman pantomim, Jemek Supardi meninggal di usia 69 tahun. (Sumber: Antaranews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menantu Jemek Supardi, Bagas Arga menceritakan detik-detik seniman pantomim asal Yogyakarta itu ditemukan meninggal dunia.

Diketahui, Jemek Supardi meninggal dunia pada Sabtu (16/7/2022) sekitar pukul 17.30 di Nitiprayan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, DIY. 

Saat itu, Bagas sedang beres-beres rumah sementara itu, Jemek diketahui sedang tidur di kamarnya.

Tak beberapa lama, Ibu dan bibinya datang untuk menengok kondisi Jemek yang memang baru keluar dari Rumah Sakit Panti Rapih karena infeksi paru-paru.

Baca Juga: Profil Jemek Supardi, Maestro Pantomim yang Pernah Gelar Aksi Diam Yogyakarta-Jakarta

Bagas menuturkan, ayah mertuanya tidur dari pukul 15.00 AIB. Ketika Sekar, anak Jemek pulang sekitar 17.30 WIB, maestro pantomim itu diketahui telah meninggal dunia. 

"Terus Sekar (anak Jemek) sama anak-anak pulang dari sanggar nengokin Bapak, Bapak sudah sedo (meninggal-red). Jadi ya tidur panjang lah," ujar Bagas dilansir dari Kompas.com, Minggu (17/7/2022).

Rencananya mendiang Jemek Supardi akan dilakukan Misa Arwah antara pukul 12.00-13.00 WIB siang nanti sebelum dimakamkan di Blunyah Gede.

Sosok Jemek di mata orang terdekat

Bagas mengenang sosok Jemek sebagai seorang ayah yang baik. 

Ia juga memandang Jemek sebagai seorang seniman yang hebat. 

Baca Juga: Maestro Pantomim Indonesia Asal Yogyakarta Jemek Supardi Meninggal Dunia di Usia 69 Tahun

Sementara itu, seniman Seni Rupa Nasirun mengenal sosok Jemek Supardi sebagai seniman yang konsisten dengan seni pantomim. 

"Itu yang luar biasa dari almarhum, adalah dia  konsisten tetap di Jalur pantomim walaupun kadang maaf, ya di payung kesenian pantomim ini tidak menjanjikan secara ekonomi," ungkap Nasirun saat melayat.

Nasirun juga mengenal mendiang Jemek sebagai sosok yang sering membantu antarseniman. 

"Yang kedua kali dia orang yang entengan (senang membantu). Walaupun orang pertunjukan kalau ada pameran seni rupa dia selalu hadir dan selalu mendukung," lanjutnya.

Hal itu terbukti saat Jemek hadir di acara Romo Sindhunata. Saat itu, Nasirun membacakan puisi di atas panggung.

Saat puisi dibacakan, Jemek Supardi otomatis naik ke panggung dan melakukan pantomim. 

Meski belum pernah kolaborasi, ia senang bisa satu panggung dengan Jemek Supardi. 

Baca Juga: Temui Keluarga Brigadir J, Komnas HAM Temukan Fakta Berbeda dari yang Tersebar di Publik

"Ya itulah almarhum tidak ribet artinya dia merespons sebuah peristiwa kebudayaan ya. Jadi yang saya suka itu mereka tidak eksklusif, selalu lentur dengan para perupa, dekat dengan para penyair, penari juga ya," jelasnya.

Saat Jemek Supardi di rawat di rumah sakit, Nasirun bersama rekan-rekan seniman lain sempat datang menjenguk.

"Dekat (dengan seniman rupa). Kebetulan istrinya dulu orang seni rupa," tutupnya.

Menurutnya, itulah bukti bahwa seni tidak terpecah-pecah.

Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU