> >

Before, Now & Then (Nana) Masuk Berlinale, Begini Struggle-nya Pemain Belajar Bahasa Sunda Lawas

Film | 24 Januari 2022, 14:55 WIB
Film Before, Now & Then (Nana). (Sumber: Instagram/@kamilandini)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Di balik kesuksesan film Before, Now & Then (Nana) masuk Festival Film Internasional Berlin (Berlinale), ada perjuangan para pemain untuk belajar bahasa Sunda lawas.

Salah satu pemain yang mengalami kesulitan dengan bahasa Sunda lawas adalah Ibnu Jamil. Bermain di film Nana ini menuntut totalitasnya sebagai seorang aktor profesional.

“Saya orang Jakarta, Betawi asli. Disuruh (bicara) bahasa Sunda, ya, mesti PR, harus ada proses di workshop-nya,” kata Ibnu Jamil, seperti diberitakan Antara, Sabtu (22/1/2022).

Baca Juga: Fakta-fakta Manifest Season 4, Jadwal Tayang, Bocoran Cerita dan Pemain

Ibnu Jamil bercerita bahwa dia sempat terlibat dalam proyek FTV yang menggunakan dialog bahasa Sunda. Dengan membawa bekal tersebut, Ibnu Jamil percaya diri bisa terlibat dalam film Before, Now & Then (Nana).

Tak disangka, peran yang dilakoninya menggunakan bahasa Sunda lawas, tepatnya era 60-an yang cukup berbeda dengan bahasa Sunda masa kini. Mau tak mau, Ibnu Jamil harus belajar bahasa Sunda agar dapat mendalami perannya.

“Pas tiba-tiba dapat telepon, dapat undangan casting. Tapi filmnya bahasa Sunda. Oke, nggak apa-apa dicoba. Dicoba pas casting, oh, aman.”

“Pas workshop-nya, ribet, karena ada ahli-ahli bahasa Sunda. ‘Kang Ibnu itu mah bahasa Sundanya FTV’,” cerita Ibnu.

Meski banyak tuntutan, Ibnu Jamil mengaku senang dengan proyek film garapan Kamila Andini ini. Menurutnya, film yang diarahkan oleh Kamila mampu menawarkan sesuatu yang berbeda.

Tak hanya itu, karakter yang dilakoninya di film Nana ini juga merupakan karakter anti-mainstream yang belum pernah dimainkan sebelumnya.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU