> >

Dampak Popularitas "Squid Game", Penyedia Layanan Internet Korea Gugat Netflix

Film | 3 Oktober 2021, 16:55 WIB
Drama Korea Squid Game (Sumber: Netflix)

JAKARTA, KOMPAS.TV - SK Broadband, penyedia layanan internet (ISP) asal Korea Selatan, sejak dua hari lalu dikabarkan menggugat Netflix. Perusahaan tersebut menuntut Netflix untuk membayar biaya penggunaan traffic seiring meroketnya popularitas serial "Squid Game."

SK Broadband mengungkapkan bahwa traffic Netflix telah meningkat lebih dari 24 kali lipat karena popularitas serial "Squid Game" dan "D.P".

SK Broadband memperkirakan biaya peningkatan traffic jaringan karena lonjakan penonton Netflix pada tahun 2020 saja sebesar 22,9 juta dolar AS atau sekitar Rp325 miliar.

Popularitas Netflix di Korea Selatan memang terus meningkat, bahkan sebelum "Squid Game" hadir. Platform streaming asal Amerika Serikat itu merupakan platform penghasil traffic data terbesar kedua di Korea Selatan setelah YouTube.

Baca Juga: Dianggap Aneh dan Tidak Realistis, “Squid Game” Pernah Ditolak Investor dan Aktor

Untuk diketahui, bandwidth untuk mengakses Netflix biasanya diarahkan ke luar negeri terlebih dahulu, karena tidak adanya server content delivery network (CDN) di suatu negara.

SK Broadband mengatakan YouTube dan Netflix tidak membayar biaya penggunaan jaringan. Padahal perusahaan teknologi lainnya seperti Amazon, Apple dan Facebook turut membayar biaya penggunaan jaringan.

Menanggapi kekhawatiran pelanggan apakah hal itu akan berpengaruh pada layanannya, Netflix Korea menyatakan akan mempelajari klaim SK Broadband.

"Kami akan berdialog dan mencari cara untuk bekerja sama dengan SK Broadband untuk memastikan pelanggan kami tidak terganggu," kata Netflix dalam pernyataannya.

Baca Juga: Squid Game Laris di Netflix, Saham 2 Agensi Ini Ikut Kecipratan Cuan!

Penulis : Dian Septina Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU