> >

Penting saat Isolasi Mandiri, Ini Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menggunakan Oximeter

Lifestyle | 6 Juli 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi oximeter untuk mengukur saturasi oksigen. (Sumber: Shutterstock)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Oximeter merupakan salah satu alat penting yang dianjurkan bagi mereka yang tengah melakukan isolasi mandiri (isoman).

Namun, penggunaan alat yang berguna untuk mengukur saturasi oksigen ini juga tidak boleh asal-asalan agar hasilnya bisa akurat.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Vito Anggarino Damay, mengungkapkan beberapa hal yang harus diperhatikan saat menggunakan oximeter.

Baca Juga: Begini Cara Tingkatkan Saturasi Oksigen Pasien Corona

Menurutnya, oximeter harus digunakan dalam posisi tubuh duduk dan kondisi yang tenang. Selain itu, untuk memantau saturasi oksigen, oximeter paling tidak digunakan sebanyak tiga kali sehari.

“Minimal tiga kali. Pagi, siang, malam. Tidak ada jam yang ketat,” kata Vito, dikutip dari Antara, Senin (5/7/2021).

Selain itu, penggunaan oximeter juga harus memperhatikan kondisi kuku saat akan mengukur saturasi oksigen, salah satunya kuku tidak dalam kondisi sedang memakai kuteks.

"Syaratnya tidak boleh pakai kuteks, bisa menghalangi sinar infrared-nya (di oximeter). Jadi harus kuku yang bersih dan jangan terlalu panjang. Kalau terlalu panjang nanti enggak sampai ke (alat). Jarinya boleh yang mana saja," papar dokter spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar.

Baca Juga: Catat! Ini Kadar Saturasi Oksigen dalam Darah yang Normal

Penggunaan oximeter saat isolasi mandiri sangat dianjurkan karena berfungsi untuk mendeteksi terjadinya hypoxia atau kondisi tubuh saat kekurangan oksigen. Kondisi ini kerap dialami pasien Covid-19, di mana organ tubuh tidak dapat bekerja optimal jika kekurangan oksigen.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU