> >

Mengenal Sejarah Baju Adat Suku Sabu NTT, Dipakai Jokowi di Sidang Tahunan MPR

Lifestyle | 14 Agustus 2020, 18:47 WIB
Presiden Joko Widodo mengenakan baju adat dari Pulau Sabu Nusa Tenggara Timur saat memberikan pidato dalam rangka penyampaian laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI pada acara sidang Tahunan MPR dan Sidang bersama DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2020). (Sumber: ISTANA PRESIDEN/AGUS SUPARTO)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Busana yang dikenakan oleh Presiden Joko Widodo di setiap acara selalu mendapat sorotan publik.

Kali ini, pakaian adat khas suku Sabu, Nusa Tenggara Timur (NTT) dipilih Jokowi sebagai busana yang dikenakannya saat Sidang Tahunan MPR di Komplek Parlemen Senayan Jakarta Jumat (14/8/2020).

Jokowi terlihat mengenakan kemeja hitam lengan panjang dengan balutan kain dan topi berwarna emas khas Nusa Tenggara Timur (NTT).

Untuk diketahui, pakaian adat yang dikenakan Presiden kali ini berasal dari Pulau Sabu yang merupakan pulau terdepan di bagian ujung selatan Indonesia.

"Dengan mengenakan pakaian adat ini, Presiden Joko Widodo hendak mengajak masyarakat untuk mencintai produk-produk Indonesia yang dikenal kaya akan seni kriya, tenun, serta kebudayaan Nusantara," ujar Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, kepada Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.

Mengutip Tribunnews, pakaian ini memiliki nama sama dengan daerah asalnya yang mendiami Pulau Hai Rawu di daerah Sabu, Kabupaten Kupang yakni bernama Sabu.

Pakaian adat Sabu satu diantara pakaian adat banyak suku di NTT. Baju adat Suku Sabu memperkaya khasanah baju adat NTT.

Selain Sabu, ada pakaian adat suku Rote, suku Helong, suku Dawan, suku Sumba, suku Manggarai dan suku Lio. Dari ketujuh ini memiliki baju adatnya masing-masing. 

Baju adat NTT khas suku sabu dibedakan dua jenis. Untuk pria adalah kemeja putih dengan lengan panjang, selendang dan bawahan. Selendang yang digunakan adalah sarung tenun yang diselempangkan pada bagian bahu.

Selain itu, masih ada ikat kepala yang terbuat dari emas kalung mutisalak, sabuk berkantong, dan perhiasan kalung dan leher.

Penulis : Ade-Indra-Kusuma

Sumber : Kompas TV


TERBARU