> >

Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp6.337 T pada Januari 2024

Ekonomi dan bisnis | 15 Maret 2024, 15:50 WIB
Bank Indonesia mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2024 405,7 miliar dolar AS atau setara Rp6.337 triliun. Jumlah itu turun dibandingkan dengan posisi ULN pada Desember 2023 yang mencapai 408,1 miliar dolar AS. Tapi secara tahunan, posisi ULN Indonesia tumbuh sebesar 0,04% dibanding Januari 2023. (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Bank Indonesia mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2024 sebesar 405,7 miliar dolar AS atau setara Rp6.337 triliun. Jumlah itu turun dibandingkan dengan posisi ULN pada Desember 2023 yang mencapai 408,1 miliar dolar AS. Tapi secara tahunan, posisi ULN Indonesia tumbuh sebesar 0,04% dibanding Januari 2023.

Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono  mengatakan, penurunan ULN Indonesia secara bulanan disebabkan oleh penurunan ULN sektor publik dan swasta.

Posisi ULN pemerintah pada Januari 2024 tercatat sebesar 194,4 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya sebesar 196,6 miliar dolar AS. Namun secara tahunan, ULN pemerintah tumbuh sebesar 0,1% (yoy).

Penurunan posisi ULN pemerintah antara lain dipengaruhi oleh pelunasan seri Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut THR ASN/PNS Sebesar 100 Persen Cair sebelum H-10 Lebaran 2024

“Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel,” kata Erwin dalam siaran persnya, Jumat (15/3/2024).

Ia menerangkan, pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk fokus mendukung upaya pemerintah dalam pembiayaan belanja program prioritas dan pelindungan masyarakat.

Dukungan pembiayaan tersebut mencakup antara lain pada sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (21,1% dari total ULN pemerintah), Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (18,0%), Jasa Pendidikan (16,9%), Konstruksi (13,7%), serta Jasa Keuangan dan Asuransi (9,7%).

“Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah,” ucapnya.

Baca Juga: Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197,6 Triliun, Simak Jadwal Penukaran Uang yang Dibuka Hari Ini

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber :


TERBARU