> >

Sri Mulyani Ungkap Defisit APBN 2023 Senilai Rp347,6 Triliun

Keuangan | 2 Januari 2024, 20:01 WIB
Forbes merilis daftar 100 perempuan paling berpengaruh di dunia atau The Worlds 100 Most Powerful Women. Dari 100 nama ada Menteri Keuangan Sri Mulyani di posisi ke-47 dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di posisi ke-51. (Sumber: Setkab.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan bahwa realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 senilai Rp347,6 triliun. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, nilai tersebut jauh lebih rendah dari target yang telah ditetapkan atau realisasi pada tahun 2022.

Sri Mulyani menjelaskan, realisasi defisit APBN 2023 yang ditutup sebesar Rp347,6 triliun itu setara dengan 1,65 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Angka defisit APBN itu juga lebih rendah dari revisi target pemerintah sebesar Rp479,9 triliun atau setara 2,27 persen terhadap PDB.

"APBN 2023 kita desain dengan defisit Rp598,2 triliun atau 2,84 persen (terhadap) GDP," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Realisasi APBN 2023 dikutip dari Kompas.com, Selasa (2/1/2024).

"Kemudian tengah tahun kita revisi lebih rendah lagi Rp 479,9 triliun atau 2,27 persen GDP. Ternyata realisasi defisit ktia jauh lebih kecil yaitu Rp 347,6 triliun. Bayangkan hampir dari setengah desain original," ujarnya.

Meskipun terdapat defisit, keseimbangan primer APBN tetap terjaga dengan surplus sebesar Rp92,2 triliun, lebih rendah dari target pemerintah sebesar Rp38,5 triliun. 

Sebagai catatan, keseimbangan primer adalah selisih antara total pendapatan negara dan belanja negara, tanpa termasuk pembayaran bunga utang.

Baca Juga: Ganjar Ditanya Sri Mulyani Pedagang soal Program KTP Sakti saat Kunjungan ke Surakarta

"Ini adalah surplus kesimbangan primer pertama kali sejak 2012," ucapnya.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU