> >

FLOII Expo 2023, Peluang Bisnis Tanaman Hias di Pasar Domestik dan Mancanegara Terbuka Lebar

Ekonomi dan bisnis | 3 Oktober 2023, 08:27 WIB
Floriculture Indonesia International (FLOII) Expo 2023 digelar untuk memajukan industri tanaman hias dan membangun komunitas yang peduli akan keindahan alam. (Sumber: FLOOI Expo 2023)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia memiliki potensi besar di bidang sumber daya tanaman hias yang dapat dijadikan peluang bisnis.

Terlebih, pasar tanaman hias hingga kini masih sangat luas, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Hal tersebut terungkap dalam sebuah talkshow bertajuk ”Peluang Bisnis Tanaman Sansevieria” pada Sabtu (30/9/2023) lalu di sela-sela penyelenggaraan hari ke-3 Floriculture Indonesia International (FLOII) Expo 2023, di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten.

FLOII Expo 2023 merupakan hasil kolaborasi Dyandra Event Solutions bersama Indonesian Aroid Society dan Pecinta Florikultura Indonesia (PFI), serta didukung Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai penyelenggaraan FLOII Expo 2023 dapat diakses melalui Instagram @floii_expo dan website https://floii-expo.com/en.

Narasumber talkshow ini adalah Owner of CV Istana Bunga Kaktus, Aldy Ridwan serta pebisnis tanaman hias, Wahyu Fahrudin dan Akhmad Istangin. 

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor tanaman hias Indonesia terus meningkat sejak pandemi Covid-19. 

Contohnya pada tahun 2021, volume ekspor tanaman hias Indonesia mencapai 20.300 ton.

Jumlah ini meningkat sebanyak 11,5% dibandingkan dengan tahun 2020.

Nilai ekspor juga mengalami peningkatan, dari $19,9 juta pada tahun 2020 menjadi $21,9 juta pada tahun 2021.

Industri tanaman hias di dalam negeri juga menunjukkan potensi yang menjanjikan.

Produksi berbagai jenis tanaman hias di Indonesia tetap tinggi. Sebagai contoh, pada tahun 2022, produksi anggrek potong mencapai 6,79 juta tangkai, bunga anthurium sebanyak 2,07 juta tangkai, mawar sebanyak 169,1 juta tangkai, dan sedap malam sebanyak 118,32 juta tangkai.

Wilayah Jawa tetap menjadi sentra produksi berbagai jenis tanaman hias ini.

Akhmad Istangin juga mencatat, Indonesia memiliki banyak varian Sansevieria yang sering dikenal sebagai lidah mertua. 

Sejak tahun 2007, Sansevieria sudah populer di kalangan pecinta tanaman hias, dan semakin banyak varian baru dengan bentuk daun yang cantik serta dinamis mulai muncul.

"Jadi, secara varian, begitu banyak ragam Sansevieria di Indonesia yang bisa dikembangkan untuk dijadikan sumber bisnis baru," kata Akhmad. 

Baca Juga: Pameran Floriculture Indonesia International Expo 2023 Digelar di ICE BSD hingga 1 Oktober

Untuk mencapai efektivitas, pemasaran tanaman hias dapat dilakukan melalui media sosial.

Wahyu Fahrudin menjelaskan, masih ada banyak potensi penjualan tanaman hias yang bisa dioptimalkan di Indonesia. 

Salah satu trik pemasaran yang efisien adalah melalui platform media sosial Instagram.

Melalui Instagram, dia mengaku dapat menjual hingga 400 pot tanaman hias, yang terdiri dari 20 jenis Sansevieria, setiap bulannya.

"Tips penjualan lewat media sosial adalah kemasan harus baik. Begitu pula bentuk alamiah tanaman juga berpengaruh penting untuk menarik minat pembeli," ujarnya.

Aldy Ridwan kemudian memberikan tips tentang bagaimana memenangkan peluang di pasar ekspor tanaman hias. 

Dia telah memulai ekspor tanaman hias jenis Sansevieria sejak tahun 2018.

Menurutnya, pasar Eropa sangat tertarik pada jenis Sansevieria, terutama karena banyaknya varian yang tersedia di Indonesia.

"Waktu awal ekspor masih belum paham treatment tanaman saat dikemas untuk ekspor. Pengalaman saya, pertama ekspor ke Korea seluruh tanaman hancur rusak. Jadi, yang paling penting adalah memahami bagaimana cara merawat dan memperlakukan tanaman yang dikemas untuk ekspor agar tiba di negara tujuan dengan baik dan aman. Soal dokumen administrasi untuk ekspor secara umum tidak ada masalah," jelasnya.

Persilangan Aglaonema

Pada talkshow di hari yang sama, dijelaskan pula tentang sejarah persilangan Aglaonema oleh Mia Hambali, seorang pemulia tanaman hias.

Ia mengatakan, kehadiran varietas Aglaonema yang baru telah memberikan semangat baru dalam dunia tanaman hias. 

Mia menjelaskan, corak merah hasil persilangan pada Aglaonema sangat diminati oleh masyarakat.

Seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat, pasar tanaman hias memiliki potensi yang cukup menjanjikan.

"Dalam membuat persilangan, dari 10.000 kali percobaan, akan lebih banyak gagalnya ketimbang suksesnya. Nikmatilah proses sebelum memetik hasilnya," ujarnya.

Mia mengungkapkan, dibutuhkan total waktu sekitar 3 tahun untuk 1 pot saja untuk produk berumpun.

Untuk menjadi paket berisi banyak pot, tambah lagi beberapa tahun tergantung banyak paket yang disiapkan.

Baca Juga: KAI Expo 2023 Digelar Mulai Hari Ini, Tiket Masuk Rp30.000, Ada Diskon Tiket Kereta hingga Hotel

Setelah talkshow, diadakan lelang tanaman hias yang terbagi menjadi sesi Aglaonema dan sesi Sansevieria.

Dari total 14 jenis tanaman yang dilelang, semuanya berhasil terjual dengan harga tertinggi mencapai Rp 36 juta.

Presiden Direktur Dyandra Event Solutions, Michael Bayu A. Sumarijanto turut menyampaikan, peluang bisnis tanaman hias akan terus meningkat.

"Peluang bisnis tanaman hias terus berkembang seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap industri ini menciptakan potensi pasar yang luas bagi para pengusaha dan pecinta tanaman," katanya.

"Kami percaya FLOII Expo 2023 akan menjadi platform yang efektif untuk memperluas peluang bisnis ini bagi semua pihak yang terlibat," imbuhnya.

Hingga hari ke-3 penyelenggaraan FLOII Expo 2023, sudah digelar delapan talkshow dan dua workshop. 

Selain itu, terdapat pula kunjungan mahasiswa Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia ke lokasi FLOII Expo 2023.

Kunjungan sebanyak 317 mahasiswa itu dalam rangka meningkatkan wawasan dan kompetensi mahasiswa. 

Pada Minggu (1/10/2023), digelar pula lima talkshow yang diselenggarakan secara berurutan.

Namun, kali ini dapat menghadirkan narasumber dari peserta mancanegara.

Mereka tak lain adalah Sappasiri Chaovanich selaku pemilik Live With Plants dari Thailand.

Lalu ada Boyet Ganigan selaku pemilik Arid and Aroids Nursery dari Filipina dan publik figur Anjasmara.

Selain itu, ada pula lelang tanaman hias sesi Platycerium dan sesi Aroid, serta pengumuman pemenang kontes tanaman hias.

Ajang FLOII Expo 2023 diharapkan akan menjadi magnet bagi para pecinta tanaman hias, pembudidaya, pedagang, dan para ahli di bidang ini.

Tidak hanya menjadi ajang pameran, FLOII Expo 2023 bertujuan untuk memajukan industri tanaman hias dan membangun komunitas yang peduli akan keindahan alam.

Baca Juga: Buka Acara Indonesia Meubel & Design Expo 2023, Jokowi: Terasa Pulang Kampung

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU