> >

Update Karyawan KAI Terlibat Terorisme, Erick Thohir Wanti-wanti Perusahaan BUMN untuk Lakukan Ini

Ekonomi dan bisnis | 20 Agustus 2023, 07:30 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat ditemui di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2023). Erick Thohir menekankan perusahaan pelat merah untuk lebih selektif dalam merekrut karyawan menyusul  keterlibatan karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dalam kasus terorisme. (Sumber: KOMPAS.com / IRFAN KAMIL)

BANDUNG, KOMPAS.TV - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan perusahaan pelat merah untuk lebih selektif dalam merekrut karyawan.

Langkah pengetatan rekrutmen pegawai itu, menyusul keterlibatan karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dalam dugaan kasus terorisme.

Erick pun menekankan tidak ada toleransi bagi karyawan yang terlibat aksi terorisme.

"Tentu hal ini tidak bisa ditoleransi, apalagi kita negara Pancasila dan kita tidak mau terjadi hal-hal yang seperti itu, karena pertumbuhan ekonomi perlu keamanan," kata Erick di Kota Bandung, Sabtu (19/8/2023).

Ia kemudian mengatakan telah meminta kepada jajaran direksi dan komisaris BUMN agar bisa memperketat proses perekrutan calon pegawai sebagai upaya meminimalisasi paham radikal.

"Kemarin sudah intruksikan para komisaris dan direksi harus benar-benar selektif dalam perekrutan pegawai, karena pada 2019 juga pernah terjadi di Krakatau Steel," tegasnya, dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut, Erick menyebut sejauh ini di Kementerian BUMN telah memiliki strategi dalam menanggulangi radikalisme.

Adapun strategi yang dimaksud yaitu bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam perekrutan karyawan BUMN.

Baca Juga: Pegawai PT KAI Jadi Terduga Teroris, Mahfud MD: ASN juga Sudah Banyak yang Terpapar

Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, tersangka DE yang merupakan pegawai KAI ditangkap Densus 88 Antiteror di Bekasi, Jawa Barat, Senin (14/8) siang.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU